Bos Kadin: Banyak ritel tutup karena antisipasi transaksi online

Merdeka.com - Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan saat ini pengusaha ritel sedang melakukan adjustment (penyesuaian) model usaha. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi transaksi online yang makin marak.
"Mereka mengantisipasi ke depannya online ini makin besar, walaupun sekarang sih masih di bawah 2 persen ya, tapi mereka melihat bahwa ini mesti diantisipasi," ungkapnya di Kementerian PPN, Jakarta Pusat, Senin (6/11).
Karena itu, jika sekarang banyak ritel yang menutup outletnya, hal tersebut tidak mesti dilihat sebagai indikasi bahwa daya beli menurun dan usaha retail merugi.
"Mereka mengambil kesempatan ini untuk mereposisi business modelnya. Ada beberapa ritel yang tutup. Sebetulnya itu bukan semata-mata penurunan daya beli saja, tapi mereka mengambil kesempatan untuk mereposisi business modelnya," jelas Rosan.
Dengan melakukan penyesuaian model bisnis, tentunya pengusaha ritel diharapkan dapat lebih siap menghadapi persaingan di era digital.
"Kalau saya ngomong ternyata tidak rugi, tapi mereka bilang, 'sudah ini kita tutup dulu,' Jadi ada adjustment di bisnis modelnya juga. Jadi ini menyebabkan ada beberapa outlet yang tutup tapi mereka akan buka outlet lain yang sifatnya lebih terintegrasi kepada online mereka karena itu dianggap sebagai warehousenya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya