Bos PLN ancam cabut kontrak jual beli listrik jika pembangkit EBT tak alami kemajuan

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengancam akan mencabut kontrak jual beli listrik yang telah disepakati dengan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). Ini dilakukan jika pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) tidak mengalami kemajuan.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir mengatakan, PLN telah menetapkan batas waktu proses pembangunan pembangkit listrik yaitu 12 bulan setelah perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dilakukan.
"Ada limitnya kok. Batalin (kalau tidak ada perkembangan)," kata Sofya, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/4).
Menurut Sofyan, biasanya pembangunan pembangkit yang tidak kunjung ada kemajuan menandakan perusahaan tidak bonafit. Biasanya, pembangunan pembangkit yang tidak mengalami kemajuan disebabkan pendanaan yang tak kunjung mendapat pinjaman.
"Enggak bonafit, pada umumnya kan biasanya ada dia pergi ke Bank A, sama Bank B peraturannya lain. Ya kan engga sama," tuturnya.
Sofyan berharap, pembangunan 70 pembangkit EBT, yang sudah melakukan penandatangan PPA pada tahun lalu dapat berjalan sesuai target, sehingga tidak ada yang diputus kontraknya oleh PLN. "Mudah-mudahan sih engga ada yang aneh ya. Kadang-kadang kemampuan sebagai pengusaha itu sendiri," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menjelaskan, dari 70 pembangkit yang melakukan PPA, sudah ada tiga pembangkit yang beroperasi, enam pembangkit masuk tahap kontruksi, 14 dalam proses penyelesaian pembiayaan, sedangkan pembangkit sisanya sedang dalam proses.
"Tadi angka sudah saya sebut, yang sudah selesai pun tiga yang konstruksi enam," kata Arcandra, dalam workshop peluang investasi EBT, di Jakarta, Selasa (24/4).
Menurut Arcandra, jumlah pembangkit EBT yang melakukan penandatanganan jual beli listrik pada 2017 tersebut tercatat meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Yaitu pada 2014 sebanyak 23 pembangkit, 2015 sebanyak 14 pembangkit, dan 2016 sebanyak 14 pembangkit.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya