Bos PLN beri sinyal tak naikkan tarif listrik hingga 2019 mendatang

Merdeka.com - PT Perusahaan Listik Negara (PLN) memberi sinyal tidak akan menaikkan tarif listrik hingga 2019, meski nilai tukar Rupiah mengalami fluktuasi. Untuk diketahui, kurs merupakan salah satu komponen formula pembentukan tarif listrik tersebut.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengakui fluktuatif nilai tukar Rupiah terhadap USD membuat PLN mengalami tekanan. Namun kondisi tersebut tidak membuat komitmen PLN goyah dalam menetapkan tarif listrik tidak naik.
"Memang ada kurs ya yang agak lompat-lompat, memang ada tekanan kepada kami," kata Sofyan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/4).
Menurut Sofyan, salah satu faktor yang membuat PLN tetap optimis tidak menaikkan tarif listrik sampai 2019 adalah dipatoknya harga batubara untuk sektor kelistrikan maksimal USD 70 per ton. Hal tersebut dapat meredam kenaikan biaya pokok produksi (bpp) listrik yang diproduksi pembangkit.
"Harga batu bara masih tinggi 70 tapi mudah -mudahan kalau tetap bertahan USD 70 kami masih bisa mempertahankan tarif ya," ujarnya.
Sofyan melanjutkan, PLN akan mencari cara efisiensi lain untuk membuat keuangan perusahaan tetap stabil, karena tarif listrik tidak ikut penyesuaian komponen pembentukan formula tarif listrik, yaitu kurs dolar AS, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dan inflasi.
"Ya kami nanti cari efisien-efisiensi lain pokoknya kuncinya bagaimana tarif itu tetap sampai 2019. Jadi efisiensi bisa kita terus laksanakan dan tarif bisa kita pertahankan dan PLN masih ada untung," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya