Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BP Batam Luncurkan Smart Contract Dorong Modernisasi Sistem Logistik, Apa Itu?

BP Batam Luncurkan Smart Contract Dorong Modernisasi Sistem Logistik, Apa Itu? Menko Perekonomian Darmin Nasution lantik Edy Putra Irawadi sebagai Kepala BP Batam. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai lembaga Badan Layanan Umum (BLU) yang bertugas untuk membangun dan mengelola Batam terus memberi inovasi untuk meningkatkan daya saingnya. Salah satunya melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Proyek Percontohan Indonesia Blockchain Logistics bersama PLMP Fintech LTD dan PT Central Distribusi Batam.

Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady, mengatakan kerjasama ini merupakan salah satu bentuk wujud prioritas dan komitmen BP Batam untuk tahun 2020 dengan mengintegrasikan kegiatan logistik dan komoditas.

"Nah, kami menghadirkan teknologi Blockchain yang disebut sebagai Smart Contract. Terobosan ini merupakan hal yang krusial, karena logistik adalah kunci dari perekonomian nasional," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (29/5).

Edy menambahkan, teknologi Smart Contract nantinya akan menggunakan layanan Data Center dari Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam, sebagai salah satu entitas bisnis di BP Batam. Adapun tantangan yang dihadapi adalah penerapan pemerataan implementasi teknologi di Batam dan kesesuaian bentuk bisnis yang dipersiapkan untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Kita sudah memiliki fasilitasnya dan perbaiki infrastrukturnya, jadi sesegera mungkin bisa terlaksana. Walau ini dirancang dalam bentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kita jalan dulu. Implementasinya saya harapkan maksimal tiga bulan setelah penandatanganan perjanjian kerjasama," jelas Edy.

Teknologi Blockchain sendiri merupakan platform desentralisasi atau Digital Legder, di mana transaksi dapat terekam dan terintegrasi secara digital. "Sistem ini tidak menggunakan pihak ketiga. Sederhananya, catatan transaksi-transaksi yang sudah terjadi, disimpan oleh lebih dari satu komputer Jadi akan lebih susah untuk men-hack sistem ratusan bahkan ribuan komputer," ujar Wakil Direktur (Chief Operating Officer) PLMP Fintech PTE.LTD, Kym Kee.

Kym juga mengungkapkan, kecil kemungkinan adanya gangguan untuk semua komputer pada waktu yang sama. Menggunakan metode konvensional biasanya akan menimbulkan masalah kepercayaan (trust issue). Sehingga dengan menggunakan jaringan Peer-to-Peer yang Blockchain miliki, hal tersebut dapat teratasi.

"Sedangkan Smart Contract sendiri adalah kontrak kripton yang mengizinkan penggunanya untuk mentransfer aset secara digital, baik mengontrol transfer mata uang digital atau aset antar pihak dalam kondisi tertentu," tandas Kim.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP