BPJS Ketenagakerjaan borong obligasi PT KAI Rp 1 triliun

Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pencatatan obligasi pertama sebesar Rp 2 triliun pada Rabu (22/11). Ada pun dalam pencatatan ini peminat obligasi pertama KAI tembus Rp 5,2 triliun atau melebihi 2,5 kali lipat dari penawaran obligasi.
Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan salah satu peminat obligasi tersebut adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) Ketenagakerjaan. Tak tanggung-tanggung, perusahaan tersebut memborong setengah dari nilai penawaran obligasi, yakni sebesar Rp 1 triliun.
"BPJS masuk ke obligasi cukup besar. Hampir Rp 1 triliun," ungkapnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Dia menjelaskan, BPJS merupakan salah satu pembeli yang proaktif dalam proses pembelian obligasi perseroannya. "Kemarin waktu kita isu obligasi, BPJS tanya kita. Mereka mau berinvestasi di obligasi dan Alhamdulillah waktu kita submit kepada BPJS dan diverifikasi, semuanya oke," kata dia.
Sebelumnya, hasil penawaran umum tersebut sebesar 55 persen akan digunakan untuk penyelesaian proyek KA Bandara Soekarno Hatta. Sementara 45 persen akan digunakan untuk pengadaan kereta untuk meningkatkan service level angkutan penumpang, dan untuk mempertahankan serta meningkatkan pangsa pasar angkutan penumpang.
"Dukungan yang kuat dari Pemerintah terhadap KAI dapat terlihat dari Pemerintah yang mempertahankan kepemilikan 100 persen di KAI. Sebab, KAI merupakan BUMN yang menyelenggarakan dan mengoperasikan jasa angkutan kereta api di seluruh Indonesia," jelas Didiek di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/11).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya