Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPN Sebut RI Belum Penuhi Gizi Seimbang: Lebih Banyak Makan Karbohidrat & Lemak

BPN Sebut RI Belum Penuhi Gizi Seimbang: Lebih Banyak Makan Karbohidrat & Lemak Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo Adi menyebut, kualitas pangan konsumsi masyarakat Indonesia belum beragam dan memenuhi gizi seimbang. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 2021 menunjukkan angka 87,2 dari target 91,6. Sementara itu, angka kecukupan energinya mencapai 102,1 persen.

"Kita punya 102,1 persen terhadap angka kecukupan energi, jadi energinya cukup yang artinya kita pemakan karbo semua," kata Arief dalam HUT Ke-1 Badan Pangan Nasional (NFA) di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (31/7).

Berdasarkan data pemerintah, masyarakat Indonesia mengalami kelebihan konsumsi pada produk padi-padian, minyak dan lemak. Sementara konsumsi sayur, buah dan protein hewaninya kurang.

Tingkat konsumsi padi-padian mencapai 60,1 persen dari yang seharusnya hanya 50 persen. Minyak dan lemak mencapai 12,8 persen dari yang idealnya hanya 10 persen. Sedangkan konsumsi sayur dan buah hanya 5 persen dari yang seharusnya 6 persen. Lalu pangan hewani 11,6 persen dari idealnya 12 persen.

"Protein hewani ini enggak mesti gading, bisa ayam dan ikan. Ikan ini harusnya jadi tuan rumah di negeri sendiri," tuturnya.

Sehingga Arief menilai masyarakat harus bisa mulai mengubah pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. "Jadinya kita harus mulai common dengan pola makan beragam, bergizi seimbang dan aman," kata dia.

Luncurkan Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan B2SA

Maka dari itu, mulai tahun ini NFA akan mengkampanyekan penganekaragaman konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA). Beragam artinya mengkonsumsi keanekaragaman sumber pangan. Bergizi seimbang artinya mengkonsumsi secara seimbang dan dapat memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan sesuai dengan (PPH). Aman artinya bebas dari cemaran fisik kimia dan berkualitas.

Program ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta menggali kearifan pangan lokal dari seluruh Indonesia. "Tidak usah memaksakan pangan-pangan tertentu kepada wilayah tertentu karena Indonesia ini punya kearifan lokal pangan yang luar biasa," kata dia.

Dalam Kampanye Penganekaragaman Konsumsi Pangan B2SA ini kata Arief perlu ada jaminan keamanan pangan untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Sehingga nantinya jaminan pangan tersebut akan dilakukan oleh NFA. "Kita titip ini supaya bisa dikampanyekan dan perlu ada jaminan keamanannya," katanya.

Dalam program ini NFA tidak bekerja sendiri, melainkan bekerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga, BUMN Pangan dan Asosiasi pelaku usaha pangan. "Dengan semua KL dan badan terkait hadir di sini dalam rangka mendukung kegiatan ini dan ini triple helix. Kita punya kegiatan melibatkan seluruh pihak sehingga diharapkan treat kebawah ini sangat baik," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes: Penyakit Besar di Indonesia Bukan Hanya Stroke dan Jantung Tapi Gizi
Menkes: Penyakit Besar di Indonesia Bukan Hanya Stroke dan Jantung Tapi Gizi

Masalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.

Baca Selengkapnya
Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional
Plt Mentan Dorong Pembangunan Ekosistem Pangan Nasional

Ekosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Mengenal Nutri-Level dan Tujuannya, Pelabelan Nutrisi yang Segera Diterapkan di Indonesia
Mengenal Nutri-Level dan Tujuannya, Pelabelan Nutrisi yang Segera Diterapkan di Indonesia

Penerapan Nutri-Level di Indonesia merupakan langkah penting dalam upaya mengendalikan konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Profesor Ini Ingatkan Isi Piring dalam Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Harus Ada Apa Saja?
Profesor Ini Ingatkan Isi Piring dalam Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Harus Ada Apa Saja?

Prabowo telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025 untuk program makan bergizi gratis

Baca Selengkapnya
Stunting pada Anak dan Obesitas di Orang Dewasa Beri Beban Ganda Masalah Gizi di Indonesia
Stunting pada Anak dan Obesitas di Orang Dewasa Beri Beban Ganda Masalah Gizi di Indonesia

Ancaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Gizi Seimbang? Ketahui Pedoman dan Penjelasannya
Apa Itu Gizi Seimbang? Ketahui Pedoman dan Penjelasannya

Gizi seimbang adalah dasar penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Baca Selengkapnya
BPOM Bakal Atur Asupan Gula, Garam, dan Lemak, Kemasan Produk Makanan Akan Diberi Label Ini
BPOM Bakal Atur Asupan Gula, Garam, dan Lemak, Kemasan Produk Makanan Akan Diberi Label Ini

Ada empat tingkatan (level A, B, C, dan D) yang menunjukkan kategori pangan olahan berdasarkan kandungan GGL.

Baca Selengkapnya
Gubernur NTT Bicara Ciri Khas Orang Miskin dan Orang Kaya Terlihat saat Makan
Gubernur NTT Bicara Ciri Khas Orang Miskin dan Orang Kaya Terlihat saat Makan

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bicara soal ciri khas orang miskin dan kaya.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Makan Nasi dalam Porsi Berlebih Jadi Penyebab Muncul dan Kambuhnya Diabetes
Kebiasaan Makan Nasi dalam Porsi Berlebih Jadi Penyebab Muncul dan Kambuhnya Diabetes

Konsumsi nasi bagi masyarakat Indonesia dan Asia merupakan salah satu pemicu tingginya angka diabetes.

Baca Selengkapnya
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai

Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya
Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Kalau Nasinya Ambil Banyak, Itu Orang Miskin
Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Kalau Nasinya Ambil Banyak, Itu Orang Miskin

"Kalau nasinya ambil banyak itu orang miskin, tapi kalau proteinnya banyak itu orang kaya," katanya

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T

Indonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya