BPS ingatkan kelangkaan elpiji 3 Kg bisa sumbang inflasi Desember 2017

Merdeka.com - Beberapa daerah belakangan ini dilanda kelangkaan gas elpiji (LPG) 3 Kilogram (Kg). Kalaupun ada, harga elpiji sangat mahal, bahkan ada yang mencapai Rp 55.000 per tabung.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti menilai kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini bisa menjadi penyumbang inflasi Desember 2017.
Dia menjelaskan, untuk kategori bahan bakar bobot penyumbang inflasinya cukup besar yaitu sekitar 3,4 persen. Gas elpiji 3 Kg termasuk ke dalam salah satu kategori bahan bakar tersebut.
"Nah itu kan masuknya ke kategori bahan bakar rumah tangga, dalam komposisinya saja ada yang ukuran LPG 3 kg, 12 Kg dan seterusnya, lalu minyak tanah, itu kontribusinya 1,7 persen, artinya presentase ke pengeluaran rumah tangga per bulan itu 1,7 persen dari total keseluruhan," kata Yunita saat ditemui dalam sebuah acara Workshop BPS, di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Selain itu, Yunita menjelaskan dominasi gas elpiji 3 Kg sangat besar sekali dalam kategori bahan bakar rumah tangga. Oleh sebab itu, pemerintah perlu waspada dan mulai mendata daerah mana saja yang mengalami kelangkaan.
"Perlu dilihat itu kelangkaannya ada di mana, nah memang perlu hati-hati apalagi kalau kelangkaan di Jabodetabek itu bobotnya (terhadap inflasi) besar."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya