BPS khawatir banyak masyarakat tanam cabai rawit sendiri

Merdeka.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengkhawatirkan harga cabai rawit yang meroket hingga RP 100.000 per Kg.
Menurutnya, kenaikan harga ini memang tidak berpengaruh pada inflasi. Namun, dengan tingginya harga cabai rawit, membuat masyarakat memilih untuk menanam cabai rawit sendiri sehingga dikhawatirkan akan berimbas pada pendapatan petani.
"Karena banyak yang tanam sendiri, dikhawatirkan pada Januari dan Februari harganya akan turun tajam. Memang itu bisa menekan harga cabai rawit. Tapi di sisi lain, petani cabai pendapatannya bisa turun," kata Sasmito di gedung BPS, Jakarta, Selasa (3/1).
Dia berharap, harga cabai bisa stabil sehingga bisa menekan inflasi. Khususnya untuk cabai merah yang selalu menjadi penyumbang terbesar inflasi.
"Kalau cabai rawit itu walaupun harganya naik, untung konsumsinya hanya sepertiga dari cabai merah. Meski harga cabai merah turun sedangkan cabai rawit naik. Itu sebenarnya aman saja. Kecuali kalau cabai merahnya yang naik, itu repot," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya