Curhat masyarakat kenaikan harga beras tembus Rp 13.000 per kilogram
Merdeka.com - Harga beras masih mengalami kenaikan hingga Rp 2.000. Saat ini harga beras di pasaran mencapai Rp 12.000- Rp 13.000 per kilogram. Kenaikan harga ini tentu tidak hanya dikeluhkan oleh para pedagang tapi juga masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Seperti wanita asal Padang, Sumatera Barat, Iwes (30) yang mengaku terbebani dengan naiknya harga beras. Menurutnya, beras yang merupakan bahan pokok utama seharusnya tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi, karena akan membuat masyarakat menjadi sengsara.
"Tentu saya pribadi terbebani dengan naiknya harga beras. Karena apa? Beras kan pokok utama yang harus selalu ada di rumah, masa iya si harus naiknya tinggi. Kan enggak mungkin kita enggak makan, mau enggak mau tetap kan beli. Tapi janganlah kalau sampai naik terus," katanya saat ditemui merdeka.com, di Pasar Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
Dia juga mengaku heran dengan penyebab kenaikan harga beras saat ini. Jika disebut stok terbatas, hal tersebut kurang tepat karena Indonesia merupakan negara penghasil beras yang melimpah.
"Indonesia kan tropis. Harusnya kita berlimpah bukan kurang," ucapnya.
Sama dengan Iwes, warga Tebet lainnya Tati (34) juga mengaku keberatan dengan harga beras yang saat ini dijual di pasar. Meski begitu, dia tetap membeli untuk kebutuhan keluarga.
"Ya mau gimana lagi, mahal pun tetap dibeli karena kita butuh. Saya dan keluarga harus tetap makan seperti biasa," tandasnya.
Keduanya berharap, harga beras segera turun. Mereka juga meminta kepada Pemerintah setelah beras tidak ada lagi kenaikan harga untuk kebutuhan pokok. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya