Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Virus Corona, 15 Kapal Pesiar Batalkan Kunjungan ke Pulau Bali

Dampak Virus Corona, 15 Kapal Pesiar Batalkan Kunjungan ke Pulau Bali Kapal pesiar. Business Insider©2015

Merdeka.com - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Benoa, Agustinus Maun mencatat sepanjang tahun 2020 akan ada 85 kapal pesiar yang direncanakan bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.

Namun, dengan adanya wabah virus corona atau Covid-19. Sudah ada 15 kapal pesiar yang membatalkan kunjungannya ke Bali hingga Maret 2020.

"Kami berkoordinasi dengan PT Pelindo (lll) tahun ini Pelindo akan merencanakan kunjungan kapal cruise itu sebanyak 85 kapal. Kalau tahun kemarin (2019) itu ada 79 kapal pesiar," kata Agustinus, saat dihubungi, Senin (9/3).

Dia menerangkan, akan ada sekitar 15 kapal yang akan bersandar dari Bulan Januari hingga Maret. Tetapi, hal itu dibatalkan karena adanya wabah virus corona.

"Awalnya sebelum virus corona ini 85 (kapal pesiar). Namun untuk di Bulan Maret ini sudah ada 15 kapal yang membatalkan kunjungannya ke Benoa. Karena isu ini (virus corona) dan ada kendala teknis dan kendala lainnya," jelasnya.

Dia menyebutkan, hingga bulan ini di Pelabuhan Benoa sudah ada sekitar 14 kapal pesiar yang sudah bersandar. Kapal pesiar itu, berisi penumpang wisatawan dari 1000 hingga 1.500 dan tergantung panjang kapalnya.

"Tergantung kapal itu, karena ada kelasnya ada yang panjang sampai 180 meter ada 250 meter ada yang sampai 300 meter. Rata-rata yang masuk ke Benoa ini (penumpang) 1000 dan 1.500 saja," ujar Agustinus.

Pergerakan Pesawat Turun 6 Persen Akibat Virus Corona

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengakui adanya penurunan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) pasca-merebaknya penyakit saluran pernapasan karena cirus corona jenis baru (COVID-19).

"Kita lihat dampaknya ada dari yang kita catat saat Januari penerbangan normal, bahkan pergerakan pesawat tumbuh 3 persen dan pergerakan penumpang juga tumbuh 3 persen, tapi pada Februari dan Maret 2020 beda, pergerakan pesawat turun 6 persen dan penumpang turun sekitar 4-5 persen," kata Awaluddin di Kantor Presiden Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (9/3).

Menurut Awaluddin, dampak penyebaran virus corona terhadap industri penerbangan nasional pertama terjadi pada 22 Januari 2020 saat kota Wuhan di Provinsi Hubei, China diisolasi. Selanjutnya penurunan kembali menguat per 5 Februari 2020 pukul 00.00 dengan adanya pemberhentian penerbangan operasional sementara dari dan ke daratan China hingga hari ini dan dilanjutkan pada 27 Februari 2020 pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara warga asing yang mau umroh dan melakukan perjalanan wisata.

"Bulan Maret terdampak cukup besar, ada kemungkinan total penerbangan terdampak mendekati angka 1.110 penerbangan akan berdampak signifikan terhadap penurunan pergerakan penumpang internasional yang kami perkirakan pada Maret sekitar 9 persen," tambah Awaluddin.

Apalagi Bandara Soekarno Hatta adalah bandara terbesar di Indonesia dengan komposisi penerbangan domestik sebesar 75 persen dan 25 penerbangan internasional, jumlah penumpang setiap hari mencapai 200 ribu orang dan hampir 1.200 penerbangan.

"Kami memperkirakan dampak ke revenue perusahaan karena traffic penerbangan khususnya revenue stream memang ini belum dihitung secara besaran tapi kami mau juga hitung dampak ikutannya, misalnya dari pendapatan tenant, kargo, dan aspek lain yang akan dikalkulasi, tapi kami akan cari alternatif revenue lewat non-aero business kita," ungkap Awaluddin.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP