Dapat subsidi Rp 129 M, ongkos LRT di Palembang cuma Rp 5 ribu per orang

Merdeka.com - Pemerintah pusat menggelontorkan subsidi sebesar Rp 129 miliar untuk operasional Light Rail Transit (LRT) di Palembang. Subsidi ini salah satunya bertujuan meringankan beban warga menggunakan kereta ringan pertama di Indonesia itu.

Pejabat Pembuat Komitmen LRT Palembang dari Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Suranto mengungkapkan, ongkos yang bakal diterapkan setiap penumpang hanya Rp 5 ribu sekali naik. Ini imbas dari bantuan pemerintah pusat agar tidak membebankan warga.

"Pemerintah sudah mengucurkan subsidi LRT, otomatis akan menanggung beban penumpang. Kita pasang tarif naik LRT lima ribu rupiah," ungkap Suranto, Selasa (30/1).

Selain ongkos, kata dia, subsidi ini juga dipergunakan untuk membayar gaji pegawai PT KAI selaku operator, tiketing, dan pemeliharaan LRT. Hanya saja, subsidi berlaku selama enam bulan sejak LRT dioperasikan.

"Yang pastinya ada perhitungan semua, kita akan lakukan lebih lanjut," ujarnya.

Menurut dia, pengelola LRT bisa saja merugi jika hanya mengandalkan tiketing saja. Untuk mensiasatinya, diperlukan kerjasama dengan sponsor sebagai dana penyumbang operasional. "Mesti ada sponsor ke depan, bentuknya apa nanti dibahas. Kalau cuma mengandalkan tiket saya kira bisa merugi," kata dia.

Dia menambahkan, LRT di Palembang diperkirakan akan mulai uji coba Maret-April 2018. Waktu ini sesuai target beberapa bulan menjelang Asian Games. "On target, kereta tak lama lagi akan datang dan akhir Maret atau April sudah bisa diuji coba," terangnya.

Kepala Proyek LRT Palembang, Masudi Jauhari mengatakan, progres pembangunan LRT telah mencapai 80 persen. Hanya saja, pembangunan terkendala pembebasan lahan, terutama tangga atau akses menuju stasiun di beberapa tempat.

"Tadinya menggunakan badan jalan, tapi akan dibangun lift biar ramah difabel. Untuk bangun lift ini butuh lahan, pemerintah daerah yang bakal memfasilitasi untuk pembebasan," pungkasnya.