Data BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen di Kuartal I-2023
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi kuartal I–2023 yang tumbuh sebesar 5,03 persen (yoy). Angka ini mengalami pertumbuhan dibandingkan pada kuartal IV–2022 yang tumbuh 5,01 persen (yoy).
"Perekonomian kita dibandingkan kuartal I-2022 atau secara qtq mengalami kontraksi 0,92 persen tapi kalau dibandingkan dengan kuartal I-2023 secara tahunan perekonomian kita tumbuh 5,03 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS, Moh. Edy Mahmud di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).
Edy menjelaskan, secara historis, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dalam beberapa tahun terakhir secara kuartalan mengalami kontraksi. Tahun ini terjadi kontraksi 0,92 persen dibandingkan kuartal IV tahun 2022.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Kemudian di kuartal I-2022 juga mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan kuartal IV-2021. Lalu kuartal I-2021 juga mengalami kontraksi 0,93 persen terhadap kuartal IV-2020 dan kuartal I-2020 juga mengalami kontraksi 2,41 persen dibandingkan kuartal IV-2019.
"Memang secara qtq (kuartal ke kuartal) di kuartal I dan kuartal IV tahun sebelumnya polanya memang demikian, selalu kontraksi," kata Edy.
Meski demikian, secara tahunan pertumbuhan di kuartal I-2023 mengalami peningkatan sejak tahun 2022. Tahun lalu ekonomi kuartal I tercatat tumbuh 5,02 persen dan tahun ini tumbuh 5,03 persen.
"Hal ini menandakan ekonomi Indonesia masih stabil , mulai dari kuartal IV 2021 sampai dengan kuartal I-2023 ekonomi kita sudah tumbuh di level 5 persen ke atas," kata dia.
Sebagai informasi, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal I-2023 atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.7071,7 triliun. Sedangkan bila berdasarkan harga konstan Rp2.961,2 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca Selengkapnya