Defisit APBN 2021 Tercatat Rp783 Triliun, Lebih Rendah dari Target Rp1.006 Triliun

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi sementara defisit APBN tahun 2021 hanya 4,65 persen. Defisit ini lebih rendah dari yang direncanakan sebesar 5,7 persen dari PDB atau Rp1.006,4 triliun.
"Realisasi sementara defisit APBN 2021 Rp783,7 triliun, jauh lebih kecil Rp222,7 triliun dari target APBN 2021," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2021 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/1).
Realisasi tersebut lebih rendah dari yang diperkirakan pada November 2021 lalu yakni 5,1 persen - 5,4 persen. Defisit APBN tersebut juga lebih rendah dari tahun 2020 yang mencapai 6,14 persen.
Penurunan defisit itu kata Sri Mulyani karena pendapatan negara pada Desember 2021 mengalami peningkatan. Pendapatan negara tercatat Rp560 triliun sedangkan belanja negara Rp506 triliun.
"Di bulan Desember saja operasi APBN sangat luar biasa, tetapi poin kami defisit sekarang suda di bawah 5 persen, jauh dari yang di dalam APBN," katanya.
Penurunan defisit tersebut juga membuat pemerintah tidak lagi menerbitkan surat utang domestik pada November. Sehingga pembiayaan anggaran sementara menjadi Rp868,8 triliun, lebih rendah dari yang ditargetkan Rp1.193,3 triliun.
Selain itu, realisasi pembiayaan dan defisit juga dibiayai Sisa Anggaran Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp84,9 triliun. Turun signifikan dari tahun 2020 sebesar Rp245,6 triliun.
Di sisi lain keseimbangan primer tercatat defisit Rp440,2 triliun. Turun dari Rp633,6 triliun pada tahun 2020.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya