Defisit APBN 2021 Tercatat Rp783 Triliun, Lebih Rendah dari Target Rp1.006 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, realisasi sementara defisit APBN tahun 2021 hanya 4,65 persen. Defisit ini lebih rendah dari yang direncanakan sebesar 5,7 persen dari PDB atau Rp1.006,4 triliun.
"Realisasi sementara defisit APBN 2021 Rp783,7 triliun, jauh lebih kecil Rp222,7 triliun dari target APBN 2021," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Realisasi APBN 2021 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/1).
Realisasi tersebut lebih rendah dari yang diperkirakan pada November 2021 lalu yakni 5,1 persen - 5,4 persen. Defisit APBN tersebut juga lebih rendah dari tahun 2020 yang mencapai 6,14 persen.
-
Mengapa realisasi perlinsos Kemensos tahun 2023 rendah? 'Ini yang menjelaskan pada saat kami menjelaskan kenaikan 2 bulan pada bansos Kemensos mencapai cukup tinggi adalah akibat baseline 2023 dari bansos Kemensos pada bulan Januari—Februari yang memang waktu itu rendah akibat masih adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dan perbankan,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Siapa yang memprediksi pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran kurang maksimal? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Penurunan defisit itu kata Sri Mulyani karena pendapatan negara pada Desember 2021 mengalami peningkatan. Pendapatan negara tercatat Rp560 triliun sedangkan belanja negara Rp506 triliun.
"Di bulan Desember saja operasi APBN sangat luar biasa, tetapi poin kami defisit sekarang suda di bawah 5 persen, jauh dari yang di dalam APBN," katanya.
Penurunan defisit tersebut juga membuat pemerintah tidak lagi menerbitkan surat utang domestik pada November. Sehingga pembiayaan anggaran sementara menjadi Rp868,8 triliun, lebih rendah dari yang ditargetkan Rp1.193,3 triliun.
Selain itu, realisasi pembiayaan dan defisit juga dibiayai Sisa Anggaran Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp84,9 triliun. Turun signifikan dari tahun 2020 sebesar Rp245,6 triliun.
Di sisi lain keseimbangan primer tercatat defisit Rp440,2 triliun. Turun dari Rp633,6 triliun pada tahun 2020.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca Selengkapnya