Di depan mahasiswa, Sudirman Said beberkan kisahnya jadi menteri

Merdeka.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menghadiri diskusi di Kampus Magister Manajemen FEB UGM, Jakarta. dalam diskusi tersebut, menceritakan kisahnya saat dinobatkan menjadi menteri.
"Saya sedang asik ngurus senjata di Pindad, sedang belajar nembak. Tiba-tiba dipanggil dan itu sehari sebelum diumumkan (jadi Menteri). Itu pertama kalinya saya bertemu Jokowi, bertatap muka dan bersalaman. Sebelumya saya belum pernah, akhirnya saya setuju," ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/9).
Pada saat pertemuan itu juga, dirinya langsung melakukan diskusi mengenai proyeksi ke depan dalam membenahi sektor energi di Tanah Air. Pembinasaan mafia dalam sektor energi menjadi topik hangat yang mendominasi jalannya interaksi.
"Garis besar ceritanya dari beliau, satu soal kapasitas yang memang berat, kilang ketinggalan, listrik ketinggalan, lalu Energi Baru Terbarukan (EBT), mungkin hampir 30 persen diskusi berbicara mengenai Mafia di sektor energi. Jadi dua poin itu tepat jadi concern pak Presiden. Saya ditanya bagaimana menyelesaikan ini semua, jawaban saya pak presiden saya hanya 10 tahun di energi, saya akan usahakan yang terbaik," jelasnya.
Sayangnya, upaya mantan bos Pindad tersebut harus kandas ditengah jalan. Dari masa tugas selama 5 tahun menjabat sebagai menteri ESDM, dirinya hanya menjalani tugas selama 2,5 tahun saja.
Meski demikian, dirinya mencatat tinta emas dengan membubarkan Petral yang merupakan sarang mafia di sektor migas. Sudirman menilai, hal ini merupakan bukti ketegasan dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Tugas saya berakhir di pertengahan, kata beberapa teman sebetulnya saya tidak masuk dalam nominasi, saya kira wajar karena tidak masuk bagian tim transisi, tidak ikut kampanye dan bukan bagian dari politik dan tidak dalam bagian circle kabinet," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya