Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Hadapan Menhub Budi, Menko Darmin Keluhkan Mahalnya Biaya Logistik RI

Di Hadapan Menhub Budi, Menko Darmin Keluhkan Mahalnya Biaya Logistik RI Menko Darmin di Acara Hari Perhubungan Nasional. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengeluhkan mahalnya biaya logistik di Indonesia. Dia berharap, ke depannya logistik Indonesia menjadi lebih modern dan efisien.

"Sekarang logistik kita mahal, satu kontainer dari Batam ke Singapura sama mahalnya dari Singapura ke Jepang," kata dia dalam acara Hari Perhubungan Nasional yang digelar Kemenhub, di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).

Dia menjelaskan, logistik yang efisien otomatis akan membuat harga barang menjadi murah. Oleh sebab itu, dia berharap transportasi khususnya logistik di Indonesia menjadi lebih modern seiring dengan perbaikan angkutan manusia.

Di hadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dia meminta Kemenhub menjalin kerja sama erat dengan Kementerian Perdagangan serta Kementerian PUPR untuk mewujudkan hal tersebut.

Dia menyebutkan KemenPUPR erat kaitannya dengan infrastruktur transportasi, sementara Kemendag berhubungan dengan angkutan barang serta harganya.

"Kita punya backbone tol Jawa tapi kan diperlukan penghubung antar jalan tol itu dengan kawasan-kawasan ekonomi industri atau ekonomi khusus yang selama ini mungkin belum terhubungkan dengan baik," ujarnya.

Selain itu, dia berharap jalur logistik dapat terintegrasi dengan baik. Mulai dari jadwal, rute, hingga biaya harus terinfo dengan jelas. Kejelasan informasi tersebut dapat memangkas ongkos karena adanya efisiensi.

"Kita perlu sistem informasi bagaimana mengenai alat angkutannya, sarananya, mengenai barangnya, mengenai harganya, tarifnya dan jadwalnya. Dan itu adalah perubahan besar yang kita perlukan dan itu memerlukan gabungan antara transportasi dan sebagainya dengan ekonomi digital. Kesanalah kita mau bergerak," jelasnya.

Selain itu, armada yang digunakan pun harus sesuai standar. Menko Darmin mencontohkan selama ini di jalanan masih kerap dijumpai kendaraan yang mengangkut sayuran atau buah-buahan melebihi kapasitas dengan jarak tempuh yang cukup jauh.

"Boleh saja angkut barang dari Cibinong ke Jakarta pake colt masuk akal, tapi jangan angkut apel dari Malang ke Jakarta, gak masuk itungannya," ujarnya.

Selanjutnya, infrastruktur yang sudah ada saat ini harus dioptimalkan sebaik mungkin. Menko Darmin menilai harus ada standarisasi yang jelas dalam setiap jalur logistik tersebut.

"Setelah transportasinya, infrastrukturnya dioptimalkan maka kita perlu melahirkan standar dan keteraturan. Kita perlu tahu dari katakanlah di Jawa saja dari setiap kota antar kota kita perlu ada informasi yang jelas dari kota ini ke kota X ini dia jadwalnya, biayanya segini begitu juga kereta api, begitu juga kapal laut, bahkan angkutan udara. kalau kita sudah punya itu, kita boleh berharap logistik modern akan lahir."

Menko Darmin menyebutkan, nantinya logistik modern tersebut menjadikan masyarakat dapat memilih moda angkutan terbaik apa yang dapat digunakan untuk mengangkut barangnya.

"Orang mudah memilih mau mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lain pakai kereta api, pakai truk atau pakai kapal laut atau pakai pesawat, ada informasinya, ada harganya. Itu semua perlu informasi dan itu adalah bagian dari logistik modern tadi," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP