Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di hadapan pengusaha, Menhub Budi pamer capaiannya bangun konektivitas

Di hadapan pengusaha, Menhub Budi pamer capaiannya bangun konektivitas Menhub Budi Karya Sumadi. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjadi salah satu pembicara dalam forum dialog Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dengan tema 'Pembangunan Infrastruktur Untuk Siapa'. Dalam kesempatan tersebut, Menhub Budi menjelaskan beberapa tantangan dan pencapaian Kementerian Perhubungan dalam membangun konektivitas dalam negeri.

"Kementerian Perhubungan memastikan untuk meningkatkan konektivitas nasional, artinya kita ditugaskan untuk memastikan konektivitas laut, darat, udara dan kereta api dengan berbagai inisiatif bagi sarana dan prasarana," ujarnya di Gran Melia, Jakarta, Jumat (11/5).

"Kami ditugaskan untuk menjangkau daerah pelosok, daerah pinggir yang belum dijangkau. Kalau kita menengok apa yang digariskan dalam Nawacita, di mana kami harus memastikan konektivitas di daerah yang belum ada, sehingga kami terus membangun," tambahnya.

Budi mengklaim, saat ini pihaknya telah banyak melakukan berbagai gebrakan baru di dunia transportasi, meskipun masih banyak hal yang harus diperbaiki. Pertama, di sektor perhubungan darat, Kementerian Perhubungan telah meningkatkan keamanan penggunaan transportasi dengan perbaikan jembatan timbang.

"Kalau kita bicara transportasi kita harus bicara bagaimana keamanan transportasi dengan sarana jembatan timbang menjadi satu keharusan yang kita bangun. Kedua, untuk angkutan udara bagaimana meningkatkan kapasitas infrastruktur terminal pelabuhan bandara sehingga kapasitas itu bisa menampung kapasitas yang ada," jelasnya.

Pencapaian ketiga yang dilakukan Kementerian Perhubungan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan subsidi pada angkutan umum. "Kita harus meningkatkan kualitas berupa kegiatan yang sifatnya subsidi. Untuk lintasan kereta api banyak yang menggunakan dana subsidi. Sebagai contoh, kereta Jabotabek dengan karcis murah itu tidak mungkin tanpa subsidi," jelasnya.

Hal lain yang terus didorong oleh Kementerian Perhubungan ialah tata kelola regulasi. Di mana saat ini Kementerian Perhubungan telah mengurangi jumlah aturan dari yang sebelumnya 120 aturan menjadi 45 aturan.

"Jadi kalau itu merupakan hal yang memang penting kami juga memberikan kemudahan bagi swasta bagi UMKM bekerjasama dengan pemerintah. Sehingga dalam satu dua bulan ini sebelumnya ada 120 peraturan yang dikatakan PM, sekarang 45," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP