Diminta Turunkan Suku Bunga Kredit, Ini Respon BNI
Merdeka.com - Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ario Bimo, mengaku belum bisa menurunkan suku bunga kreditnya. Pernyataan ini sekaligus merespon permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit
Dia mengatakan, saat ini suku bunga perbankan tidak lagi mengikuti pola penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia seperti biasanya. Ini dikarenakan perbankan saat ini cenderung justru melihat pasar.
"Sekarang sudah tidak bisa rule of time (6-9 bulan setelah penurunan BI rate) kayak gitu lagi. Dia benar-benar ngelihat dari marketnya sekarang. Kalau rule of time kayak gitu kalau likuiditasnya ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/11/).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
Ario mengatakan likuiditas perbankan saat ini juga tidak ada lantaran dibagi oleh pemerintah yaitu antara untuk dana pihak ketiga (DPK) dan surat utang negara (SUN). Oleh karenanya, perbankan tidak bisa langsung mengikuti penurunan suku bunga acuan BI.
Dia juga masih belum bisa memastikan kapan pihaknya mulai turunkan suku bunga kreditnya. Sebab, dirinta masih menunggu turunnya cost of fund atau biaya dana. "Kalau cost of fund belum turun ya tidak berani lah. Nanti kalau kita semakin kecil dimarahi investor," kata dia.
Saat ini perbankan tengah mengupayakan penurunan cost of fund secara perlahan. Pada Kuartal III 2019, cost of fund BNI berada di posisi 3,2 persen. "Pak Jokowi kan baru ngomong masa langsung bisa kejawab, ya tidak bisa intinya cost of fundnya turun dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan teguran terkait industri keuangan. Salah satunya, terkait perbankan yang sampai hari ini belum juga menurunkan suku bunga kredit.
Padahal, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada 24 Oktober 2019. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing turun 25 persen menjadi 4,25 persen dan 5,75 persen.
"Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit. Negara lain sudah turun, turun, turun, kita BI-rate sudah turun, bank-nya belum. Ini saya tunggu," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaBunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.
Baca Selengkapnya