Dirut BTN: Manajemen Risiko Jadi Komponen Vital dalam Membangun Bisnis Berkelanjutan
BTN menerapkan kerangka kerja untuk tata kelola (governance), risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) atau GRC Framework secara komprehensif di semua lini.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) konsisten dalam pengelolaan risiko dan penerapan prinsip berkelanjutan. Perusahaan meyakini bahwa manajemen risiko merupakan komponen vital dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pihaknya menerapkan kerangka kerja untuk tata kelola (governance), risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) atau GRC Framework secara komprehensif di semua lini bisnisnya.
Di antara kerangka kerja tersebut yakni tata kelola di bidang IT Cyber dan Digital serta Sustainability Finance dan ESG Framework yang fokus pada lingkungan (Environment), sosial atau masyarakat (Social), dan tata kelola perusahaan (Governance), sesuai dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
"Selama beberapa tahun ke belakang, BTN telah melakukan transformasi di berbagai aspek bisnisnya dalam rangka menjadikan bank ini sebagai bank yang lebih modern dan dapat menjawab kebutuhan nasabah di masa kini maupun masa depan. Sebab itu, kita mengambil langkah perubahan internal ke arah yang lebih baik, termasuk dalam hal penguatan manajemen risiko," kata Nixon di Jakarta, Rabu (31/7).
Belum lama ini, BTN bahkan menyabet penghargaan ASEAN Risk Champion Award 2024 dalam acara ASEAN Risk Awards 2024 (ARA) di Thailand. BTN tercatat menjadi satu-satunya perbankan di tingkat ASEAN yang meraih penghargaan di kategori ASEAN Risk Champion Award.
Nixon mengatakan saat ini pihaknya tengah mengarah menjadi bank yang modern, kekinian, serta adaptif dengan perkembangan zaman. Penghargaan ini merupakan pengakuan dari dunia internasional atas keunggulan BTN sebagai organisasi yang adatif, inovatif, juga tetap resilien karena ditopang penerapan manajemen risiko yang kuat.
"Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dalam pengelolaan bisnis, termasuk di antaranya dalam produk dan layanan kami kepada para nasabah," ujar Nixon.
Dalam penilaian spesifik, BTN secara khusus dinilai dengan kriteria ASEAN Risk Champion Award, yakni keberhasilan perseroan dalam mengimplementasikan prinsip manajemen risiko terintegrasi yang terbukti dapat menciptakan nilai tambah dan perlindungan bagi organisasinya.
Adapun, penghargaan ASEAN Risk Awards 2024 diadakan sejak 2016 oleh Enterprise Risk Management Academy (ERMA), sebuah lembaga sertifikasi manajemen risiko di Singapura, untuk mendorong penguatan dunia usaha di kawasan ASEAN.
Pada 2024, ASEAN Risk Awards mengusung tema 'The ASEAN Sustainability', yang memberikan pengakuan terhadap organisasi, perusahaan, dan individu atas kontribusi nyata mereka terhadap mitigasi risiko terkait lingkungan hidup dan praktik-praktik keberlanjutan di Asia Tenggara.