DPR tuding ada permainan kartel di balik kenaikan harga cabai

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Viva Yoga Mauladi, mengatakan kenaikan harga cabai saat ini akibat pemerintah menyerahkan harga pangan kepada mekanisme pasar. Yoga meminta pemerintah turun dan mengintervensi pasar untuk menekan tingginya harga cabai. Saat ini, harga cabai naik sekitar 3 kali lipat menjadi sekitar Rp 100.000-an per kilogram (Kg).
"Pemerintah sebaiknya melakukan intervensi dan terjun ke pasar untuk mencari sebab kenaikan harga cabai yang selalu berulang terus. Kenaikan harga pangan atau cabai dipastikan akan merugikan konsumen tetapi belum tentu menguntungkan petani cabai," kata Yoga saat dihubungi, Jakarta, Jumat (6/1).
Selain itu, kenaikan harga cabai juga diduga karena ada permainan kartel yang mengontrol pasokan dan harga. Untuk itu, Yoga mendesak pemerintah untuk menindak tegas oknum kartel yang bertanggungjawab atas kenaikan harga cabai itu.
"Kemungkinan ada praktik kartelisasi oleh kekuatan yang mampu mengontrol pasokan dan mengendalikan harga di pasar. Kalau benar ada kartel, pemerintah harus segera menangkap oknum kartel tersebut karena merugikan konsumen dan petani produsen," tegas dia.
Faktor lain yang menyebabkan harga cabai melonjak yakni tidak seimbangnya permintaan dengan pasokan cabai di Indonesia. Selain itu, Yoga beranggapan jalur distribusi komoditas pangan terlalu jauh sehingga membuat biaya membengkak.
"Tidak seimbangnya supply dan demand. Karena volume produksi dan pasokan cabai rendah atau terjadinya kenaikan permintaan maka harga menjadi naik," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya