Kebutuhan Listrik Tinggi, SIG Gandeng PLN Gunakan Energi Baru dan Terbarukan
PLN memfasilitasi SIG untuk menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG.
SIG merupakan pengguna listrik berskala besar, dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terrawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp2,9 triliun per tahun.
Kebutuhan Listrik Tinggi, SIG Gandeng PLN Gunakan Energi Baru dan Terbarukan
Kebutuhan Listrik Tinggi, SIG Gandeng PLN Gunakan Energi Baru dan Terbarukan
Dua perusahaan BUMN yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SIG) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai upaya meningkatkan penggunaan listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di area operasi SIG.
Melalui MoU ini, PLN memfasilitasi SIG untuk menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG dengan konsep keberlanjutan.
“Kami berharap kerja sama ini meningkatkan porsi penggunaan EBT, dan mendukung tercapainya target SIG dalam menurunkan intensitas emisi karbondioksida (CO2) Scope 2 sebesar 24 persen pada 2030 dari baseline 2019,” ujar Direktur Utama SIG, Donny Arsal di Jakarta, Selasa (19/9).
Donny menjelaskan, SIG merupakan pengguna listrik berskala besar, dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terrawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp2,9 triliun per tahun untuk proses produksi semen.Saat ini SIG memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp), yang mana 541 MWp diantaranya adalah potensi di atas permukaan tanah (ground mounted) dan di atas permukaan air (floating) di sembilan lokasi.
Sembilan lokasi tersebut adalah SIG Ghopo Tuban, PT Semen Gresik Pabrik Rembang, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, SBI Pabrik Narogong, SBI Pabrik Cilacap, SBI Pabrik Loknga, serta PT Semen Baturaja Tbk.
Pada tahap awal, rencana implementasi sebesar 5,4 MWp - 32 MWp per lokasi, selebihnya, akan dibangun proyek solar panel secara bertahap hingga tahun 2030.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk berkolaborasi dengan SIG dalam hal penurunan emisi karbon dan pengembangan EBT dalam skala besar. Kolaborasi tersebut berpadu dalam menciptakan ketersediaan energi ramah lingkungan bagi industri di tanah air.
"Ini hanyalah langkah awal. Semoga sesudah tanda tangan MoU ini segera bisa kita mulai, dalam waktu 1 atau 2 bulan ini," kata Darmawan.
Melalui MoU ini, PLN siap memfasilitasi Semen Indonesia menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG dengan konsep keberlanjutan.