Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonom ini sebut tarif internet Telkomsel fair & tak ada monopoli

Ekonom ini sebut tarif internet Telkomsel fair & tak ada monopoli Telkomsel. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pagi ini, Jumat (28/4) website Telkomsel diretas, dan sang hacker membawa sentimen mahalnya tarif layanan yang dibanderol oleh Telkomsel.

"Murahin harga KUOTA INTERNET," tulis sang hacker dengan membubuhi kata-kata kotor yang vulgar.

Namun demikian, Chief Economist PT Danareksa Sekuritas, Kahlil Rowter menilai tarif internet yang ditetapkan oleh Telkomsel saat ini tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Sebab saat ini tarif yang berlaku di Telkomsel adalah tarif yang fair dan tidak ada indikasi usaha untuk monopoli atau anti kompetisi.

Selain itu kualitas yang diberikan oleh Telkomsel juga dinilai Kahlil jauh lebih baik dan transparan ketimbang operator serupa yang menjalankan bisnis yang sama.

"Ini kita ibaratkan Telkomsel itu seperti mobil premium sementara operator lain seperti mobil niaga. Mobil premium memiliki standar kualitas yang jauh lebih dibandingkan mobil niaga. Namun mobil niaga juga memiliki standar minimum keamanan tersendiri. Dengan penetapan standar kualitas maka konsumen akan dapat menilai sendiri operator mana yang terbaik untuk mereka," ucap Kahlil di Jakarta, Jumat (28/4).

Menurutnya, masyarakat seharusnya sudah bisa melihat industri telekomunikasi itu tidak sekadar harga saja. Tetapi juga harus dilihat dari kualitas layanan yang diberikan oleh operator telekomunikasi (quality of service) dan keterjangkauan jaringan. Karena kualitas layanan ini adalah abstrak, maka pemerintah harus mengatur.

Kahlil mengatakan, ada operator yang menyediakan tarif murah, namun kualitas layanan yang diberikan masih terbilang rendah. Seperti masih adanya blank spot, gagal sambung dan penurunan kualitas layanan lainnya. Padahal itu masih di wilayah Jakarta. Apa lagi di luar Jakarta dan luar pulau Jawa.

Secara umum, Kahlil menilai hingga saat ini tarif internet di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia masih jauh lebih murah. Namun demikian kualitas internet di Indonesia juga dinilai ekonom dari Danareksa ini masih di bawah negara-negara Asia. Kualitas internet yang bagus dinilai Kahlil hanya terjadi di Jakarta dan beberapa kota besar saja.

Mengenai tarif internet di Indonesia yang terlalu murah, juga dikiritisi oleh Kahlil. Jika masih menerapkan perang tarif di internet, maka bisa dipastikan operator telekomunikasi tersebut tidak mampu mempertahankan kualitas layanannya kepada konsumennya.

"Ujung-ujungnya nanti operator tersebut akan bangkrut. Contohnya saja Esia dan Fren yang dahulu jor-joran dalam menerapkan tarif telekomunikasinya. Namun itu semua keputusan bisnis masing-masing operator.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communications dari Telkomsel, Adita Irawati menyebut bahwa Telkomsel menekankan kualitas yang ingin diberikan pada pelanggan.

"Telkomsel berterima kasih dan menghargai keluhan masyarakat pengguna soal tarif kuota Internet. Hal ini menunjukkan bahwa produk seluler kami digunakan oleh masyarakat luas," ungkap Adita melalui pernyataan resmi yang diterima Merdeka.com.

"Terkait tarif tentunya ini berkaitan dengan kualitas yang ingin kami berikan agar pelanggan dapat menikmati layanan broadband Telkomsel di mana pun mereka berada. Dalam menetapkannya kami merujuk pada komponen biaya jaringan termasuk untuk kebutuhan akses bandwidth internasional. Untuk itu kami menawarkan berbagai pilihan paket Internet kepada pelanggan, dengan berbagai pilihan harga," lanjutnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP