Ekonom: Investor mulai khawatir demo 2 Desember

Merdeka.com - Sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana kembali turun ke jalan pada 2 Desember mendatang. Demo ini lanjutan dari 4 November lalu.
Tujuan dari demo masih sama dengan sebelumnya terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan tersangka Basuki Tjahaja Purnama.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), David Sumual mengatakan, jika aksi demo terus terjadi dan menuju ke krisis politik dan keamanan, maka akan memberikan pengaruh yang besar bagi pelaku pasar (investor) di Indonesia, baik domestik maupun asing. Oleh karena itu, aksi demo ini harus diredam dengan cepat oleh pemerintah.
"Kalau berlarut-larut demo 2 Desember, agak heran juga yah. Kalau demo berlarut menuju ke krisis politik dan keamanan. Ini yang akan menjadi masalah, dan memberikan impact yang besar bagi investor," kata David kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/11).
Dengan terpengaruhnya investor, lanjut David, maka akan memberikan gesekan juga terhadap ekonomi Indonesia. Maka dari itu, dia berharap demo yang akan dilakukan secara damai.
"Jika demo dengan aksi damai, itu tidak berpengaruh besar. Premi risikonya masih kecil, masih ada kekhawatiran, tapi dikit," jelas David.
Namun, jika aksi demo itu secara anarkis, lanjut David, nantinya akan memberi pengaruh bagi iklim investasi di Indonesia. "Baru khawatir, kalau berlarut-larut, mereka investor asing dan domestik akan khawatir. Untuk demo 2 Desember nanti, investor wait and see," pungkas David.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya