Ekonom sebut operasi pasar belum efektif stabilkan harga pangan
Merdeka.com - Ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, menilai langkah pemerintah melakukan operasi pasar (OP) kurang efektif untuk menekan harga komoditas pokok yang telanjur melambung tinggi. Sebab, langkah ini hanya berdampak secara lokal.
"Baik itu OP maupun pasar murah pada akhirnya kurang efektif karena sifatnya cenderung lokal sehingga dampaknya kurang merata," kata seperti dikutip Antara di Solo, Kamis (14/6).
Lukman mengatakan kondisi tersebut kurang efektif mengingat distribusi skalanya lebih besar bahkan nasional. Hal ini juga berkaitan dengan ketersediaan pasokan di masing-masing daerah yang berbeda.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kenapa Kementan melakukan Opla di Banyuasin? Kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan. Percepatan tanam ini untuk mengejar peningkatan IP padi di lahan rawa dimaksud yg sebelumnya adalah IP100 akan ditingkatkan menjadi IP200 padi pada areal optimasi lahan rawa mineral di Kabupaten Banyuasin.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
"Ini berkaitan dengan suplai, misalnya telur ayam produksi dari Solo sebelum didistribusikan ke pedagang pasar harus dikirim dulu ke Jakarta, baru kemudian dikirim lagi ke Solo untuk kemudian dipasarkan. Mata rantainya seperti itu," katanya.
Oleh karena itu, daripada melakukan operasi pasar maupun pasar murah, menurut dia, lebih baik pemerintah daerah mengoptimalkan peranan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). "Sekarang kan di setiap daerah ada TPID, ini harus dioptimalkan dengan baik keberadaannya. Paling tidak bisa meminimalkan informasi yang tidak simetris," jelas Lukman.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan, saat ini masih terjadi informasi yang tidak simetris atau asymmetric information terkait alasan naiknya harga sejumlah komoditas pokok. Padahal TPID seharusnya mampu mencari penyebab kenaikan harga belum juga stabil.
"Seperti misalnya, saat ini daging ayam harganya terus naik. TPID harus melakukan survei secara langsung untuk mengetahui penyebab kenaikan tersebut, apakah karena distribusi terkendala atau alasan lain. Baru kemudian cari solusinya. Ini yang kadang masih dilewatkan," katanya.
Sementara itu, mengenai gejolak harga komoditas pokok di Solo, menurutnya, masih dalam tahap wajar. Bahkan, dibandingkan dengan jelang Lebaran sebelumnya kondisi saat ini jauh lebih baik.
"Ini terlihat dari inflasi yang cenderung terjaga. Yang penting kuncinya adalah demand masyarakat, selama terkendali pasti harga juga terkendali," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ombudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaSituasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaProgram itu diharapkan bisa memberi pengaruh kepada para pedagang lain, terutama dalam menerapkan harga pangan agar sesuai HAP.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaOmbudsman mengusulkan tujuh alternatif jangka pendek untuk menangani kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca Selengkapnya