Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Emosi Ibu Menyusui dan Anggota Forkabi Pecah Karena Listrik PLN Mati

Emosi Ibu Menyusui dan Anggota Forkabi Pecah Karena Listrik PLN Mati Mati lampu. reuters

Merdeka.com - Tangis bayi menggema dari salah satu rumah di sebuah komplek di Cinere, Depok. Suara semakin ramai karena dilengkapi dengan caci maki seorang ibu anak satu.

Ibu muda bernama Lia itu marah karena pemadaman listrik oleh perusahaan listrik negara (PLN) sudah berjam-jam. Dia bingung bagaimana nasib stok ASI-nya nanti.

"Saya kan stok untuk anak waktu kerja besok. Bagaimana kalau sampai basi. Mana ada banyak botolnya," ujarnya sembari menenangkan tangis anaknya.

Mati listrik yang terjadi juga membuat anak Lia rewel. Karena anak tersebut kepanasan sehingga tidak bisa tidur siang.

Pantauan merdeka.com, nasib nahas juga terjadi pada warga Jakarta. Persimpangan jalan Fatmawati macet panjang karena lampu lalu lintas mati.

Petugas dinas perhubungan sampai kesulitan mengurai simpul kemacetan. Beruntung warga setempat yang juga anggota Forkabi turut membantu.

Bentakan anggota Forkabi pada pengendara yang tak sabaran menggelegar di persimpangan. "Jangan maju dulu!! Ini tidak bisa jalan. Jangan susah diatur kalau mau lancar," teriaknya pada pengendara motor di sana.

Mati lampu juga menyebabkan kekesalan warga calon penumpang MRT. Salah seorang warga bernama, Dana, harus menelan kekecewaan karena gerbang stasiun MRT ditutup saat dirinya sudah berada di sana.

"Gara-gara mati lampu ya pak?" ujarnya menanyakan apakah MRT beroperasi pada petugas keamanan penjaga gerbang.

"Iya dari jam 11.50 tadi mbak," ujar penjaga di stasiun MRT Blok A itu.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP