Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Erick Thohir Minta Bos BUMN Sisir Proyek yang Bisa Ditunda

Erick Thohir Minta Bos BUMN Sisir Proyek yang Bisa Ditunda Erick Thohir. ©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta direksi BUMN menyisir proyek yang bisa ditunda pengerjaannya selama pandemi virus corona. Covid-19 ini diakui Erick memang telah menekan kinerja perusahaan milik pemerintah.

"Tentu kita sudah mengadakan review cashflow dan saya tahu BUMN seperti apa. Tetapi tolong dipastikan mana (proyek) yang penting mana (proyek) yang (bisa) ditunda," ujar Erick di Jakarta, Senin (30/3).

Erick mengatakan, saat ini banyak proyek yang ditangani oleh BUMN. Beberapa di antaranya adalah pembangunan kilang minyak, pembangunan TPI untuk petrochemical. Lalu ada juga pembangunan destinasi wisata di berbagai daerah.

"Karena itu kita tahu banyak sekali proyek-proyek strategis yang ada di BUMN apakah yang namanya pembangunan refinery, pembangunan petrochemical, apakah pembangunan destinasi wisata apakah yang di Lombok, di Bali, ini harus tetap berjalan," jelasnya.

Dia menambahkan, di tengah pandemi Virus Corona semua pihak memang fokus untuk melakukan pencegahan dan mencari obat penawar. Namun di sisi lain, BUMN harus tetap menjaga agar ekonomi dan pembangunan bisa terus dilakukan.

"Semua memang fokus kepada Corona tetapi penting sekali kita memberikan sinyal positif. Di tengah tengah memang kita sangat amat harus fokus kepada Virus Corona bagaimana kita harus menanggulanginya tetapi ada hal yang harus kita lakukan tetap ekonomi harus jalan. Kita harus bangun negeri," tandasnya.

Tunda Proyek Kereta Cepat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat menghentikan sementara pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terhitung dari 2 Maret hingga 20 Maret 2020. Meski demikian, hingga kini proyek tersebut belum dijalankan kembali.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, penundaan sementara proyek kereta cepat kerja sama antara Indonesia dan China terjadi karena tenaga kerja asing belum bisa masuk ke Indonesia. Seperti diketahui, pemerintah melakukan pembatasan masuk saat Virus Corona merebak.

"Yang namanya ditargetkan Bapak Presiden kita jalan terus termasuk kereta cepat, cuma tentu hingga saat ini karena kondisi dari pada patner kita dengan China. Tentu ada tenaga kerja asing yang belum masuk, tentu ada delay tapi proyek masih jalan terus," ujar Erick di Jakarta, Senin (30/3).

Erick melanjutkan, meski ditunda sementara waktu, pengerjaan proyek tersebut akan terus dilakukan hingga rampung pada target yang telah ditetapkan. Sebab, Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar membutuhkan angkutan massal yang cepat.

"Kenapa (dilanjutkan)? Ingat penduduk Indonesia jumlahnya ratusan juta. Suka tidak suka nanti yang namanya transportasi publik akan kembali diutamakan. Hal-hal ini kenapa saya fokus ke PLN dan Pertamina," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP