Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Erick Thohir Mulai Khawatir Virus Corona Bakal Hambat Investasi Asing ke RI

Erick Thohir Mulai Khawatir Virus Corona Bakal Hambat Investasi Asing ke RI Erick Thohir. ©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengakui bahwa dampak virus corona yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China bakal melebar sampai ke keputusan investasi asing di Indonesia. Pemerintah sendiri mulai was-was kalau penyebaran epidemi corona ini bakal menunda investasi asing yang sudah direncanakan masuk, terutama ke Indonesia.

Contohnya saja Uni Emirat Arab. Baru-baru ini, Kementerian BUMN mendapatkan komitmen investasi dari investor di Abu Dhabi. Namun jika virus corona tetap menyebar, dirinya tidak bisa memastikan apakah komitmen investasi tersebut bakal terus berjalan.

"Jelas hubungan dagang, investasi yang kemarin misalnya Indonesia dengan Abu Dhabi sudah teken USD 18 miliar, bisa saja berhenti. Kenapa? Orang Abu Dhabi kan nggak tahu di Indonesia aman atau enggak. Bisa saja investasi ini dihold," ujar Erick dalam sambutannya di Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum, Senin (10/2).

Kesepakatan investasi yang telah dilakukan oleh Indonesia di Abu Dhabi ialah dengan Emirates Global Aluminium, yang teknologinya berasal dari China.

Tak cuma investasi. Menurut Erick, jika wabah Corona ini terus menyebar tanpa diiringi usaha pengobatan yang juga dikebut, maka dampaknya mungkin upaya membuka lapangan kerja juga akan terhambat. Pahitnya, kalau sampai supply chain terganggu, bisa-bisa target Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia pada 2045 bisa buyar.

"Nggak hanya pure kesehatan (dampaknya), apalagi kita punya target pertumbuhan ekonomi 5 persen. Kalau ekonomi kita tergerus terus, nanti mimpi 2045 mau jadi kekuatan ekonomi dunia nggak akan tercapai," kata Erick.

Apple Perpanjang Tutup Toko

Apple memperpanjang penutupan toko-toko ritelnya di China untuk menghindari penyebaran virus corona.

Perusahaan pun tengah berusaha supaya dapat segera membuka kembali kantor dan fasilitas lainnya di negara tersebut.

Hal ini disampaikan oleh perusahaan dalam keterangan resmi. Apple pada awal bulan ini mengatakan penutupan toko dan kantornya di China dilakukan sampai 9 Februari 2020.

"Kami sedang berupaya membuka kembali kantor-kantor perusahaan dan pusat-pusat kontak kami pada 10 Februari. Kami membuat persiapan untuk membuka kembali toko ritel kami," jelas pihak Apple dalam keterangan resminya, Senin (10/2).

"Kami akan terus memberikan informasi kepada para konsumen ketika tanggal pembukaan sudah ditetapkan," sambung perusahaan.

China merupakan salah satu pasar penting bagi Apple.

Tidak hanya untuk penjualan smartphone, tetapi juga rantai suplai dan manufaktur sejumlah produknya berada di negara tersebut ikut terdampak.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP