Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ESDM catat porsi bauran energi primer terus menurun dalam 3 tahun

ESDM catat porsi bauran energi primer terus menurun dalam 3 tahun Antre mengisi BBM premium. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Keseriusan Pemerintah dalam mencapai target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) salah satunya terlihat dari meningkatnya porsi EBT seiring penurunan presentase Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam pemakaian energi primer untuk pembangkit.

Dari hasil monitoring yang dilakukan tim Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tercatat porsi bauran energi primer triwulan III-2017 untuk BBM adalah 6,06 persen, dari yang sebelumnya pada periode yang sama di tahun 2016 mencatatkan angka 7,10 persen.

Angka tersebut sudah termasuk Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai campuran BBM, yang memberikan porsi 0,42 persen terhadap total bauran energi primer pembangkit.

Bila dibandingkan dengan tiga tahun lalu, porsi BBM pada bauran energi primer pembangkit 2014 adalah 11,81 persen, sementara untuk EBT 11,21 persen. Bahkan, penggunaan BBM untuk bahan bakar pembangkit ini sempat mendominasi hingga 36 persen di tahun 2008.

Angka tersebut dihitung berdasar realisasi produksi listrik yang dihasilkan oleh tiap energi primer yang terdiri dari BBM (+BBN), gas, batu bara, dan EBT. Total, hingga triwulan ketiga telah dihasilkan listrik sebesar 186.699 Giga Watt hour (GWh) baik dari PLN maupun IPP (Independent Power Producer).

Ada pun volume BBM untuk pembangkit PLN hingga triwulan ketiga ini mencapai 2,54 juta kilo Liter (kL) atau setara untuk memproduksi listrik sebesar 8.976 GWh. Di sisi lain, porsi EBT dalam bauran pembangkit ini meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Energi hydro, panas bumi dan EBT lainnya, tercatat menyumbangkan porsi 12,51 persen, meningkat dari tahun 2016 dan lebih tinggi dari yang ditargetkan dalam APBN-P 2017 sebesar 11,96 persen.

Laporan juga mencatatkan realisasi produksi listrik dari pembangkit EBT, dimana produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) telah mencapai 13.593 GWh, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 9.324 GWh, dan pembangkit EBT lainnya 456 GWh.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP