Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Faisal Basri nilai pemerintah keliru bentuk Holding BUMN Tambang

Faisal Basri nilai pemerintah keliru bentuk Holding BUMN Tambang Faisal Basri. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri menilai pemerintah keliru melakukan holdingisasi perusahaan sektor tambang dengan menempatkan PT Inalum sebagai induk holding. Sebab, basis industri Inalum berbeda dengan beberapa perusahaan yang dibawahinya.

"PT Inalum itu bukan perusahaan tambang, karena dia tidak menggali dari bumi seperti batubara, seperti nikel, tembaga dan bouksit. Dia hanya mengolah alumina menjadi aluminium," ujar Faisal di Hotel Westin, Jakarta, Senin (27/11)

Holding perusahaan tambang nantinya akan terdiri dari PT Timah (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) dan PT Bukit Asam (Persero). Sementara, PT Inalum (Persero) akan menjadi induk holding.

Faisal mengatakan keempat anggota holding tersebut juga memiliki struktur pasar yang berbeda. Di mana apabila disatukan akan menimbulkan kekeliruan. "Struktur pasar dari aluminium itu alumina. Bouksit beda lagi, batubara juga beda, jadi struktur pasarnya beda," jelasnya.

Faisal menambahkan, seharusnya pemerintah melakukan holding dengan perusahaan sejenis. Contohnya, Inalum digabung dengan perusahaan pengguna produk Inalum.

"Perusahaan aluminium itu bisa disinergikan dengan pengguna aluminium itu. Bisa dengan Mitsubitsi atau apa itu. Nah, kita yang sekarang mau disinergikan ke hulu. Padahal seharusnya disinergikan bukan ke hilir," jelasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP