Faisal Basri tegaskan ekonomi Indonesia tak dikuasai asing

Merdeka.com - Ahli ekonomi Faisal Basri mengatakan kabar mengenai perekonomian dikuasai asing harus dilihat secara jernih. Dia mengajak semua pihak mengamati sentra ekonomi mana saja yang dikuasai asing.
"Coba kita kepala dingin, kita telaah sektor per sektor, mana yang asingnya dominan," kata Faisal saat menghadiri Focus Group Discussion yang diadakan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (2/10).
Sebab, menurutnya, Indonesia menguasai hampir di seluruh sektor ekonomi. Misalnya saja, sektor Perbankan, bisa dilihat urutannya mulai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, kemudian PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.
"BCA itu punya Pak Budi Hartono, orang Indonesia juga. BRI semuanya Indonesia," tutur Faisal.
Kemudian sektor telekomunikasi, kata Faisal, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, BUMN milik Indonesia masih merajai sektor ini. Untuk sektor Migas, juga masih dikuasai PT Pertamina, bahkan masih kalah dengan PT Chevron Pacific Indonesia.
"60 persen ladang minyak di Indonesia dikuasai Pertamina. Ihwal produknya Pertamina masih kurang, karena sekarang ambil ladang-ladang yang sudah tua, habis kontraknya dikasih ke Pertamina. Bagusnya Pertamina juga mencari sumur-sumur baru lewat eksplorasi, jangan nerima muntahan saja. Tapi faktanya, industri pusat migas terbesar itu Pertamina," ungkap Faisal.
Kemudian untuk pertambangan, ada PT Aneka Tambang atau Antam (Persero) Tbk, PT Bukit Asam Tbk, Adaro Energy Tbk, yang dimiliki oleh orang-orang Indonesia. Tak hanya itu, Indonesia juga menguasai sektor kontraktor, seperti PT Pembangunan Perumahan, Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
"Kereta api, satu-satunya PT KAI. Airport Railway itu anak perusahaan PT KAI, MRT punya Jakarta. Jepang cuma kontraktor dan pemberi pinjaman (untuk pembangunan MRT), tapi tidak menguasai operasinya. 100 persen Indonesia. Penerbangan seperti Lion (PT Lion Wings), Garuda (Garuda Indonesia), Sriwijaya (Sriwijaya Air), semua kita. Ada sekali dateng ke Indonesia, di Bali, tapi ya kecil," jelas Faisal.
Sektor air bersih tetap dikuasai oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Untuk perusahaan semen, juga dikuasai Indonesia, meski ada 3 pabrik asing milik Tiongkok. "Tapi biggest player adalah Indonesia, PT Semen Indonesia," tutur Faisal.
Dengan data tersebut, lanjutnya, tidak mungkin menyampaikan sebuah kebohongan lagi. Apalagi jika melihat kepemilikan bandara-bandara yang ada di Indonesia.
"Data tak pernah bohong, kalau orang bisa bohong. Bandara semuanya Indonesia. Kalau teman-teman ke Indianapolis (Amerika Serikat) itu bandaranya dioperasikan oleh British Airport Authority, asing yang mengoperasikan. Pelabuhan Indonesia, hampir semuanya, kecuali satu, New Priok," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya