Fakta di Balik Alasan Jokowi Beri Nama Tol Layang Japek MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed

Merdeka.com - Pemerintah resmi mengubah nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed. Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini terbentang sepanjang 36,84 Km dari arah Jakarta ke Cikampek, mulai Km 10A Cikunir hingga Km 46 di Karawang Barat.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkannya langsung untuk meresmikan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Sheikh Mohamed Bin Zayed adalah Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA). Dia adalah putra almarhum Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan yang merupakan presiden pertama UEA.
Pangeran Sheikh Mohamed Bin Zayed memegang peran politik dan ekonomi di tingkat Emirat dan Federal.
Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri mengatakan, Pemerintah UEA sangat bahagia dan senang atas apresiasi tersebut. Hal itu seolah jadi momentum positif dari hubungan bilateral Indonesia-UEA yang telah berjalan sejak 1976.
Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta alasan penggantian nama tol layang tersebut.
1. Alasan di Balik Pergantian Nama
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengatakan, penamaan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini merupakan misi balas budi kepada Pemerintah UEA yang telah mencantumkan nama Presiden Jokowi pada salah satu jalan strategisnya.
"Sebelumnya, nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di abu Dhabi. Di jalan utama strategis Abu Dhabi Exhibition Center ke arah Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ini penghormatan pada bangsa Indonesia dari UEA, khususnya oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed," paparnya.
"Itulah latar belakang penamaan ini. Mulai pagi ini, saya dan Menteri PUPR atas nama Presiden Jokowi secara resmi merubah nama Tol Japek Layang menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed," pungkas Pratikno.
2. Harap Buka Keran Investasi UEA
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno menceritakan, hubungan diplomatik Indonesia-UEA telah berjalan lama sejak 1976. Ke depannya, pemerintah ingin terus memperpanjang hubungan bilateral ini, utamanya dalam hal penarikan investasi.
"Investasi dari Uni Emirat Arab merupakan salah satu investasi terbesar, baik untuk infrastruktur dan dalam volume besar pada Indonesia Investment Authority," kata Pratikno.
3. UEA Janji Perluas Investasi
Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri mengatakan, negeri kerajaan asal Timur-Tengah tersebut hendak memperluas cakupan investasinya. Tak hanya berupa minyak bumi dan gas, UEA juga ingin berkolaborasi pada sektor pertanian hingga ritel dengan RI.
"Kita telah beranjak dari sekadar hubungan tentang minyak bumi dan gas, kepada area kolaborasi seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, investasi, ritel, perbankan, dan banyak area kolaborasi lain yang bersangkutan dengan kepentingan orang-orang Indonesia," tuturnya.
"Kami ingin terus melanjutkan lebih banyak kerja sama perdagangan dalam waktu dekat. Terima kasih, dan salam damai dari Pemerintah UEA, dan Sheikh Mohammed Bin Zayed patut mendapatkan penamaan jalan tol ini," pungkas Al Dhaheri.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya