Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

GP Ansor beberkan kelemahan UMKM dalam negeri di era digital

GP Ansor beberkan kelemahan UMKM dalam negeri di era digital Ansor Fair 2018. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan ada beberapa kendala dalam upaya mendorong jiwa kewirausahaan bagi pemuda melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terutama di kalangan anggota GP Ansor.

"Ada dua problem mendasar, pilar memandirikan pertama problem modal, kedua marketing," kata Yaqut dalam acara Ansor Fair 2018 di Jakarta, Minggu (22/4).

Dia mengatakan, untuk persoalan modal mungkin masih bisa diatasi. Sebab pemerintah melalui perbankan dan Kementerian Koperasi dapat memberikan akses yang cukup untuk memberikan modal pinjaman. Akan tetapi di sisi marketing dan pemasaran, masih sangat minim pengetahuan.

Orang lain juga bertanya?

"Marketing menjadi problem. Di problem pemasaran kita memiliki beberapa kendala. Oleh karena itu kami mengundang sponsor untuk terlibat untuk mengkontribusi sehingga menjadi mitra yang baik bagi kami," ujarnya.

Menanggapi itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) Agus Muharram mengatakan, akan memberikan fasilitas terkait persoalan yang di hadapi GP Ansor. Kemenkop dan UKM akan mendukung dan akan menyediakan pelatihan bagi GP Ansor di sektor-sektor daerah.

"Kita memfasilitasi pelatihan. Dari kementerian lain juga ada. Di daerah ada pusat pelayanan terpadu di 52 kabupaten dan kota itu juga bisa dilakukan pelatihan. GP ansor yang ada di daerah bisa berkomunikasi berkoordinasi dengan kepala dinas koperasi UMKM setempat," jelas dia.

Terkait modal, Kemenkop dan UKM juga akan memberikan fasilitas pinjaman koperasi bagi pelaku UMKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). "Itu bisa di LPDB Kemenkop dan UKM difasilitasi untuk koperasi bisa pinjaman modal dengan bunga 7 persen. Untuk pelaku usaha sudah berbadan hukum bisa pinjam modal 4,5 persen," katanya.

Selain itu, Kemenkop dan UKM juga mendorong pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produk dengan memanfaatkan e-commerce. Sebab, menurutnya saat ini tengah memasuki era digital. "Pemasaran kalau belum punya ruang alat transformasi sekarang sudah era digital saudara bisa bisnis melalui online," ujarnya.

Dia menjelaskan, hal ini sejalan dengan perkembangan industri 4.0 yang serba digital. Oleh sebab itu, pelaku usaha harus bersiap untuk memasuki era digital ini, salah satunya untuk memasarkan produknya.

"Kami juga menawarkan pelatihan untuk belajar e-commerce, ada ruang kelas di sana menyiapkan melatih di sana (di Kemenkop dan UKM)," jelasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Baca Selengkapnya
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai

Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Usul Nama Kementerian Koperasi dan UKM Diganti, Begini Ceritanya
Pengusaha Usul Nama Kementerian Koperasi dan UKM Diganti, Begini Ceritanya

Dia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya

Presiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi

Kesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.

Baca Selengkapnya
Jadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Jadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

PNM bisa semakin menguatkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan lebih mandiri.

Baca Selengkapnya
DKUKMP Bontang Gandeng Perbankan Majukan Pelaku Usaha
DKUKMP Bontang Gandeng Perbankan Majukan Pelaku Usaha

Namun hal -hal tersebut tidak akan bisa meningkat dan berkembang tanpa adanya modal usaha.

Baca Selengkapnya
UMKM Kesulitan Biaya, Pemerintah Kasih Solusi Begini
UMKM Kesulitan Biaya, Pemerintah Kasih Solusi Begini

Sekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol

Adanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.

Baca Selengkapnya
Menteri UMKM Dorong Pengusaha Kecil Sudah Wajib Melek Digital
Menteri UMKM Dorong Pengusaha Kecil Sudah Wajib Melek Digital

Mengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.

Baca Selengkapnya
Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR
Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR

Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.

Baca Selengkapnya