GP Ansor beberkan kelemahan UMKM dalam negeri di era digital
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan ada beberapa kendala dalam upaya mendorong jiwa kewirausahaan bagi pemuda melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terutama di kalangan anggota GP Ansor.
"Ada dua problem mendasar, pilar memandirikan pertama problem modal, kedua marketing," kata Yaqut dalam acara Ansor Fair 2018 di Jakarta, Minggu (22/4).
Dia mengatakan, untuk persoalan modal mungkin masih bisa diatasi. Sebab pemerintah melalui perbankan dan Kementerian Koperasi dapat memberikan akses yang cukup untuk memberikan modal pinjaman. Akan tetapi di sisi marketing dan pemasaran, masih sangat minim pengetahuan.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Bagaimana OJK dorong UMKM akses pendanaan? Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan upaya mendukung kemajuan UMKM, OJK menerbitkan ketentuan mengenai Securities Crowdfunding untuk memperoleh pendanaan melalui instrumen Pasar Modal.'Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,' kata Inarno.
-
Bagaimana Kemnaker dorong perusahaan bantu UMKM? 'Kita dorong perusahaan-perusahaan lain melakukan hal yang sama, yakni mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM,' ucapnya.
-
Apa saja persyaratan kredit modal usaha? Langkah selanjutnya ialah pastikan memenuhi persyaratan yang diminta lembaga keuangan. Ingat, setiap bank memiliki persyaratan dan ketentuan yang berbeda dalam memberikan pinjaman dana. Secara umum, beberapa syarat yang diminta oleh pihak bank dalam memberikan pinjaman dana. Persyaratan tersebut melengkapi fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga), fotokopi penghasilan atau slip gaji, fotokopi NPWP, fotokopi buku tabungan dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (jika Anda mengambil pinjaman beragunan).
-
Apa saja syarat kredit UMKM di bank? Ketika mengajukan pinjaman, anda sudah berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, memiliki NPWP (untuk KUR Kecil), calon debitur memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dibuktikan dengan kartu identitas berupa Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), dan telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
"Marketing menjadi problem. Di problem pemasaran kita memiliki beberapa kendala. Oleh karena itu kami mengundang sponsor untuk terlibat untuk mengkontribusi sehingga menjadi mitra yang baik bagi kami," ujarnya.
Menanggapi itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) Agus Muharram mengatakan, akan memberikan fasilitas terkait persoalan yang di hadapi GP Ansor. Kemenkop dan UKM akan mendukung dan akan menyediakan pelatihan bagi GP Ansor di sektor-sektor daerah.
"Kita memfasilitasi pelatihan. Dari kementerian lain juga ada. Di daerah ada pusat pelayanan terpadu di 52 kabupaten dan kota itu juga bisa dilakukan pelatihan. GP ansor yang ada di daerah bisa berkomunikasi berkoordinasi dengan kepala dinas koperasi UMKM setempat," jelas dia.
Terkait modal, Kemenkop dan UKM juga akan memberikan fasilitas pinjaman koperasi bagi pelaku UMKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). "Itu bisa di LPDB Kemenkop dan UKM difasilitasi untuk koperasi bisa pinjaman modal dengan bunga 7 persen. Untuk pelaku usaha sudah berbadan hukum bisa pinjam modal 4,5 persen," katanya.
Selain itu, Kemenkop dan UKM juga mendorong pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produk dengan memanfaatkan e-commerce. Sebab, menurutnya saat ini tengah memasuki era digital. "Pemasaran kalau belum punya ruang alat transformasi sekarang sudah era digital saudara bisa bisnis melalui online," ujarnya.
Dia menjelaskan, hal ini sejalan dengan perkembangan industri 4.0 yang serba digital. Oleh sebab itu, pelaku usaha harus bersiap untuk memasuki era digital ini, salah satunya untuk memasarkan produknya.
"Kami juga menawarkan pelatihan untuk belajar e-commerce, ada ruang kelas di sana menyiapkan melatih di sana (di Kemenkop dan UKM)," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaTarget penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaPNM bisa semakin menguatkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan lebih mandiri.
Baca SelengkapnyaNamun hal -hal tersebut tidak akan bisa meningkat dan berkembang tanpa adanya modal usaha.
Baca SelengkapnyaSekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaAdanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
Baca Selengkapnya