Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur BI: Cadangan Devisa Turun karena Kebutuhan Intervensi Pasar

Gubernur BI: Cadangan Devisa Turun karena Kebutuhan Intervensi Pasar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Bank Indonesia mencatatkan penurunan cadangan devisa di masa penyebaran virus corona atau covid-19. Penurunan tersebut disebabkan adanya kebutuhan bank sentral untuk intervensi pasar. Namun terkait jumlah penurunannya, Perry enggan menyebutkan secara jelas.

"Jumlah cadangan devisa menurun karena ada kebutuhan intervensi, besok akan kami umumkan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Wimboh Santoso dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

Meski terjadi penurunan cadangan devisa, Perry meyakinkan jumlah yang tersisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang pemerintah. Begitu juga untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Bahkan jika diperlukan, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral swap aggrement (BSA) dengan sejumlah bank sentral negara lain sebagai second line of defence.

"Kalau diperlukan BI punya kerja sama bilateral swap , dengan sejumlah bank sentral sebagai second line defence," kata Perry.

Misalnya dengan Bank Rakyat Tiongkok (BRT) China, sekitar USD 30 miliar. Lalu dengan Bank sentral Jepang atau Bank of Japan sekitar USD 22,76 miliar.

Kerja sama Bank Indonesia dengan Bank Sentral Korea Selatan, sekitar USD 10 miliar. Sementara dengan Bank Sentral Singapura setara USD 7 miliar atau SGD 10 miliar.

"Ini yang dapat kami sampaikan," kata Perry.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP