Gubernur Ungkap UKM Raup Untung dari Corona, NTB Tak Khawatir Masker Langka

Merdeka.com - Imbas dari penyebaran virus corona (covid-19) membuat perekonomian nasional bahkan dunia berada dalam situasi yang tidak menentu. Meski demikian, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah, mengatakan pandemi virus corona di Indonesia dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakatnya.
Menurutnya, kelangkaan alat pelindung diri (APD), seperti masker, membuka kesempatan bagi masyarakat untuk dapat memproduksi kebutuhan-kebutuhan tersebut secara mandiri. "Kami mungkin melihat ini ada peluang juga dari sisi ekonomi," kata Zulkieflimansyah dalam wawancaranya dengan Smart FM jakarta, Sabtu (4/4).
Selain itu, cairan disinfektan yang kini juga jadi kebutuhan bisa diracik sendiri tanpa membutuhkan peralatan khusus. Dia mengatakan hal ini sudah terbukti di NTB. Zulkieflimansyah menyatakan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi hidup di tengah pandemi virus corona.
"Sekarang (APD/sanitizer/desinfektan) di NTB tidak lagi langka. Sekarang kami bikin sendiri. UKM jadi hidup, ketimbang kita teriak-teriak di media sosial, di tempat tidur, kita bikin sendiri sekarang," jelas Zulkieflimansyah.
Dia menambahkan, saat ini, sudah tidak perlu lagi mendatangkan masker dan sanitizer dari daerah luar. Dan memanfaatkan peluang ini untuk keberlangsungan UKM di tengah pandemi.
UMKM Bisa Bertahan di Tengah Tekanan Corona Selama Mampu Menyesuaikan Pasar
Di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 yang melanda berbagai wilayah Indonesia, permintaan akan alat pelindung diri (APD) dan masker melonjak drastis. Hal ini disadari betul oleh pelaku usaha UMKM konveksi untuk memproduksi alat APD dan masker kain yang bisa dicuci ulang dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
"Sektor ini mempunyai beberapa peluang atau keuntungan yang menjanjikan," kata Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah, melalui sambungan telepon pada Sabtu (4/4).
Akan tetapi, baginya tidak menutup kemungkinan sektor usaha lain juga tetap meraih cuan di tengah perlambatan ekonomi nasional akibat wabah virus corona. Selama mampu membaca permintaan pasar serta mempunyai kesiapan bisnis di situasi yang serba tidak pasti. "Untuk itu, mau usaha apa saja. Asal bisa bertahan, tidak menutup kemungkinan," jelasnya.
Menurutnya, saat pandemi corona masih berlangsung di berbagai daerah Indonesia, tentu kebutuhan APD dan masker akan terus meningkat. Sebab, kekhawatiran masyarakat terhadap virus covid-19 meningkat mengingat sifat penularannya begitu cepat.
Keuntungan lainnya, ujar Piter, ialah terjaganya kelangsungan bisnis bagi pelaku usaha APD dan masker, sehingga menutup kemungkinan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para pekerjanya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya