Gubernur Yogyakarta Khawatir Kebijakan Kampus Liburkan Mahasiswa Tak Efektif

Merdeka.com - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyangsikan kebijakan sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta yang melakukan kuliah online dalam rangka antisipasi penyebaran virus corona. Meski dari sudut pandang kampus keputusan itu untuk meminimalisir penyebaran virus, namun baginya justru hal tersebut perlu dikaji ulang.
"Saya kira itu tidak masalah tapi bagi kampus, tapi bagi kami ada sedikit masalah," kata Sri Sultan HB X dalam siaran pers yang ditayangkan CNN TV Yogyakarta, Minggu (15/3).
Alasannya, jumlah mahasiswa yang belajar di Yogyakarta lebih dari 300 ribu orang. Diperkirakan hanya 10-15 persen atau 45 ribu mahasiswa yang merupakan penduduk asli Yogyakarta.
Dengan mengubah pola kuliah online selama 2 minggu, tidak menutup kemungkinan, mahasiswa pendatang kembali ke daerah asalnya. Kemungkinan lainnya, mahasiswa juga pergi ke wilayah lain di luar Yogyakarta atau ke tempat asalnya.
"Saya khawatir tetap di Yogyakarta. Kalau enggak kuliah pergi ke mana-mana atau gimana, kami pantaunya jadi susah. Kalau pulau ke daerah tidak apa-apa, kalau dia pulang, bebannya jadi kecil," tutur Sri Sultan.
Beda dengan Sekolah
Hal ini berbeda dengan instansi pendidikan lainnya seperti SD, SMP dan SMA yang masih bisa terpantau karena mayoritas atau 90 persen menetap di Yogyakarta. Pergerakan mereka masih bisa terpantau ketimbang pergerakan mahasiswa.
Dia khawatir dengan pergerakan mahasiswa yang justru rentan menjadi suspect. Selain itu, Sri Sultan melanjutkan, setelah 2 minggu mahasiswa akan kembali masuk kuliah di tanggal 1 April. Selang 2 minggu kemudian, akan ada libur menjelang bulan Ramadan selama satu minggu.
Melihat pola seperti ini dia menyarankan mahasiswa di Yogyakarta untuk tetap menetap dan tidak pulang ke daerah asal. Alasannya, untuk memperkecil potensi penyebaran covid-19.
"Lebih baik dia (mahasiswa) tidak pulang, dia akan pulang setelah selesai kuliah," kata Sri Sultan.
Untuk itu, Sri Sultan akan mengomunikasikan hal ini dengan sejumlah perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS yang ada di Yogyakarta. "Ini akan didialogkan besok dengan kampus swasta dan negeri," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya