Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gunung Agung kembali erupsi, Bandara Ngurah Rai dan Lombok normal

Gunung Agung kembali erupsi, Bandara Ngurah Rai dan Lombok normal Gunung Agung. ©AFP PHOTO/Sonny Tumbelaka

Merdeka.com - Gunung Agung kembali mengalami erupsi pada Minggu (26/11). Peningkatan keluarnya asap tebal ini terjadi hingga 2.000 meter di atas puncak. Aktivitas meningkat sekitar pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA. Kemudian pada pukul 05.45 WITA diperkirakan asap semakin tinggi hingga 3.000 meter.

Menyikapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, kondisi Bandara Ngurah Rai Bali dan Lombok saat ini masih beroperasi normal. Belum ada dampak dari erupsi tersebut, terutama penerbangan dari Jakarta atau bandara kelolaan angkasa pura II.

"Alhamdullilah Bali dan Lombok masih normal. Belum ada dampak gangguan operasional (dari Jakarta)," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (26/11).

Awaluddin belum bisa memastikan terkait penerbangan yang membatalkan jadwal. "Nanti ditunggu updatenya ya," ucapnya.

Sebelumnya juga, pada Sabtu (25/11) sore aktifitas Gunung Agung kembali mengeluarkan asap tebal. Erupsi terjadi pukul 17.30 WITA dengan ketinggian hingga mencapai 1.500 meter di atas puncak gunung.

Manajemen Bandara Angkasa Pura I segera melakukan pengamatan dan pengawasan terkait dengan keselamatan operasi penerbangan.

"Berdasarkan hasil pengamatan satelit milik BMKG dan hasil pantauan visual beberapa pilot yang terbang di atas Bali, kondisi Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Lombok Praya saat ini belum terkena dampak peningkatan aktifitas Gunung Agung. Bandara masih beroperasi secara normal, aman dan lancar," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Israwadi, dalam keterangan tertulisnya.

Dia menjelaskan bahwa sesuai prosedur Airport Disaster Management Plan, instansi – instansi terkait di Bandara seperti BMKG, Airnav Indonesia, Otoritas Bandara Wilayah IV dan para airline akan melakukan koordinasi secara intens.

Beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan yaitu berkoordinasi dengan BMKG, Perum LPPNPI, dan pihak maskapai dan menyiapkan pembukaan crisis center di bandara berikut fasilitas penunjangnya, seperti layanan hotline contact center 172, help desk maskapai untuk penumpang, dan media center untuk awak media massa.

Menurutnya, proses pengamatan sendiri dilakukan dengan menggunakan 4 metode yaitu dengan menggunakan satelit Himawari milik BMKG, satelit VAAC (Vulcanic Ash Advisory Centre) yang berada di Darwin, laporan visual Pilot dan paper test sekitar bandara.

Kendati bandara tetap beroperasi, beberapa maskapai yang memutuskan untuk membatalkan penerbangannya dari dan ke Bali.

"Memang ada 4 maskapai asing yaitu Jetstar Australia, Virgin Australia, KLM, Qantas yang membatalkan penerbangannya ke Bali, sebagian besar adalah rute dari dan ke Australia. Totalnya ada 16 penerbangan. Dan ini sepenuhnya merupakan kebijakan masing-masing airline, karena bandara sendiri masih beroperasi normal" ujarnya.

Terkait adanya pembatalan penerbangan ini, pihak Angkasa Pura I di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah menyiapkan Repacking Area yang terletak di area public terminal keberangkatan internasional, sebagai tempat kumpul dan beristirahat bagi calon penumpang yang tidak dapat kembali ke hotel.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP