Halodoc Imbau Apotek Rekanan Jaga Harga Produk Pencegahan Corona Tetap Wajar

Merdeka.com - Menyusul kepanikan pasca ditemukannya dua kasus positif virus corona pada 2 Maret lalu, berbagai barang penunjang kesehatan seperti masker dan cairan pembersih diburu masyarakat di pasaran. Stok produk-produk ini pun menjadi langka di berbagai pusat perbelanjaan ataupun minimarket dan warung.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menjual produk-produk tersebut dengan harga tinggi yang tergolong sudah tidak wajar. Terpantau harga masker dan cairan pembersih tangan di berbagai e-commerce dan pusat belanja telah jauh melampaui harga jual pada kondisi biasa.
Menanggapi kondisi itu, CEO Halodoc, Jonathan Sudharta meminta sekaligus mengajak seluruh apotek rekanan di bawah Halodoc untuk bersama-sama menciptakan suasana kondusif di tengah-tengah kondisi yang kurang baik ini. Paling tidak, seluruh apotek harus memberikan harga yang wajar terhadap beberapa produk.
"Saya ingin mengajak seluruh Apotek rekanan Halodoc untuk bersama-sama menciptakan suasana kondusif di tengah-tengah kondisi yang kurang baik ini, yaitu dengan menjaga harga jual seluruh alat penunjang kesehatan seperti masker, cairan pembersih tangan dan multivitamin di harga yang wajar," kata dia dalam keterangannya, Rabu (4/3).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, di aplikasi Shopee Indonesia sejumlah mitra memasang harga masker dari yang paling murah hingga berada di kisaran ratusan ribu. Misalnya saja harga jual masker sensi earloop isi 50 pcs dijual dengan harga Rp310.000. Adapun barang tersebut dikirim dari Jepara, Jawa Tengah dengan nama akun mitra hijabdut.
Harga Masker Tinggi
Sementara itu, mitra penjual lainnya bernama alfayedraeza10 menjual harga masker dengan merek yang sama jauh lebih tinggi saat ramai virus corona. Yakni Rp400.000. Adapun lokasi penjual berada di Jakarta Pusat.
Sementara, Harga jual berbagai merek Sanitizer atau cairan pembasmi kuman juga melonjak tajam hingga lebih dari tiga kali lipat di sejumlah pedagang Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Kenaikan sanitizer sendiri disebutkan sejak Februari 2020, pasca maraknya pemberitaan terkait wabah Virus Corona.
"Biasanya di Rp40.000-an, sekarang bisa sampai Rp150.000. Dari bulan kemarin (Februari), sih karena corona," keras Rayhan seorang pedagang berbagai produk medis di Pasar Pramuka, Jakarta.
Rayhan mengklaim penjualan produk sanitizer justru meningkat drastis, saat ramai-ramai pemberitaan terkait Virus Corona. "Biasanya sehari 40 botol, sekarang bisa 100 botol lebih," jelas Rayhan.
Sementara, harga jual masker bisa menyentuh 15 kali lipatnya. "Dari Rp20.000 per box pas belum ramai Corona, sekarang bisa Rp300.000, itu yang biasa (masker)," tegas Yunus saat melayani pembeli di Pasar Pramuka.
Bahkan, dia menyebut untuk jenis masker N95 harganya bisa mencapai Rp2 juta per kotak. Yunus kemudian mengklaim bahwa stok persediaan masker sudah berkurang dan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. "Belum ada kiriman (masker) lagi," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya