Hampir semua mesin di Indonesia hasil impor
Merdeka.com - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji membeberkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan sektor energi modern di tanah air. Salah satu adalah tidak berkembangnya industri teknologi permesinan di Indonesia.
Untuk mengolah energi, Indonesia harus mengimpor mesin dari negara lain. Padahal pertumbuhan kebutuhan energi di Indonesia setiap tahun cukup tinggi mencapai di atas 5 persen.
"Pertumbuhan kebutuhan energi terus tumbuh, tidak pernah datar. Tapi penggunaan teknologi masih menggelitik. Kita negara kepulauan tapi kita tidak punya industri permesinan, kita impor," ucap Nur dalam acara seminar di Gedung PLN, Jakarta, Selasa (14/10).
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Tidak hanya untuk infrastruktur energi, untuk kapal perang saja Indonesia harus mengimpor mesinnya. "Kapal perang kita saja engine-nya itu impor. Saya ada gurauan bagaimana kalau engine itu dimatikan melalui remote kontrol dan dimatikan dari sana?" canda Nur.
Dalam pandangannya, tingginya laju pertumbuhan sektor industri seharusnya bisa memaksa industri permesinan untuk membangun pabriknya di Indonesia. Salah satu hal yang telah dilakukan PLN adalah tidak lagi mengimpor travo dan memaksa mereka membangun pabrik di Indonesia.
Dalam 3 tahun ini, PLN tidak lagi mengimpor travo dan pabrik travo di Indonesia terus tumbuh dari awalnya cuma 2 menjadi 4 pabrik.
"Persoalannya bagaimana pertumbuhan energi ini menjadi sarana untuk menumbuhkan teknologi kita. Kalau terus mengimpor turbin, generator kapan menjadi energi modern. Apa kita tidak bisa menggunakan volume pertumbuhan energi untuk memaksa pabrik bangun di sini," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaProduksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.
Baca SelengkapnyaBak kendaraan masa depan, mobil-mobil sekarang sudah mulai menggunakan AI
Baca SelengkapnyaPengenaan bea masuk hingga 200 persen ini juga telah dirundingkan langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca Selengkapnya