Harga Bitcoin Naik Tajam dan Picu Ketakutan Investor

Merdeka.com - Nilai penjualan bitcoin saat ini sedang melonjak tajam. Harga satu keping bitcoin sekarang dibanderol di atas USD 11.500 atau sekitar Rp166,7 juta. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam waktu sekitar satu tahun.
Dilansir dari CNN, harga bitcoin melonjak lebih dari 60 persen sepanjang tahun 2020 dan naik lebih dari 180 persen dari posisi terendah pertengahan Maret sekitar USD 4.000 atau Rp59,3 juta.
Para ahli mengatakan, naiknya harga bitcoin sebagian besar disebabkan oleh melemahnya nilai tukar dolar AS atau USD. Mata uang Paman Sam telah jatuh dalam beberapa bulan terakhir di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga mendekati nol selama bertahun-tahun sebagai akibat dari gangguan keuangan yang disebabkan pandemi Covid-19.
Investor berpikir bahwa bitcoin adalah nilai yang baik terhadap dolar yang jatuh. Tetapi mata uang virtual tetap sangat tidak stabil.
Perubahan intens bitcoin pun dinilai dapat membuat takut beberapa investor. Kepala Strategi Produk untuk TradeStation Crypto, James Putra mengaku bahwa kekhawatiran tentang peretasan dan keamanan bitcoin dapat membuat adopsi cryptocurrency secara massal menjadi proposisi yang sulit bagi konsumen dan investor rata-rata.
Beberapa ahli tidak yakin bahwa harga bitcoin akan terus naik kembali ke rekor tertinggi di akhir 2017 mendekati USD 20.000 atau Rp 296,5 juta.
Cairkan Bitcoin
Pada titik tertentu, investor institusional mungkin menguangkan atau mencairkan beberapa chip bitcoin mereka untuk mengambil keuntungan dari apa yang Nick Cowan, CEO GSX Group, juluki yaitu reli sejak bitcoin merosot pada bulan Maret.
"Ada kawanan yang jatuh cinta dengan bitcoin yang terus mendorongnya lebih tinggi. Tapi apakah uang pintar akan berjalan lagi?"
Cowan mengatakan, institusi besar membut bitcoin berada di puncak ketakutan virus corona awal tahun ini.
Reporter Magang : Brigitta Belia (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya