Harga cabai tembus Rp 80.000 per Kg, pedagang warteg menjerit
Merdeka.com - Harga cabai rawit kembali mengalami kenaikan di pasaran seperti halnya di pasar tradisional, Depok. Harga cabai rawit di pasar tersebut tembus Rp 80.000 per kilogram, sementara cabai merah Rp 60.000 per kg.
Hal ini tidak hanya dikeluhkan pedagang cabai tapi juga oleh pembeli. Salah satu pedagang warteg Maryati, mengaku kesal dengan kenaikan harga ini. Sebab kebutuhan cabai rawit dan cabai merah cukup banyak untuk masakan di wartegnya.
"Kesal juga, kok mahal banget cabai. Saya kan pakai cabai banyak, namanya jualan nasi kan lauknya rata-rata pakai cabai. Kalau mahal terus gimana? tidak mungkin kita naikin harga. Paling ngurangin cabainya," tutur Maryati kepada merdeka.com, Sabtu (17/3).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Bagaimana toko roti di Jakarta siasati kenaikan harga bahan baku? Toko roti di kawasan Rawa Belong, Palmerah, Kota Jakarta Barat mampu menyiasati kenaikan harga bahan pokok yang terjadi belakangan. Produk yang dijual toko itu memiliki ukuran dan harga yang tetap alias tidak terpengaruh dari kenaikan harga bahan baku.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Hal senada juga dirasakan oleh Tuginem, wanita yang sehari-hari berjualan buntil ini mengaku sedih dengan kenaikan harga cabai. Sebab salah satu bahan dari buntil adalah cabai.
"Saya sedih cabai naik. Saya kan jualan buntil, buntil kan pakai cabai. Kalau naik ya kerasa berat juga, apalagi kalau ada pembeli yang ingin pedes berati kan cabai harus banyak," katanya berbincang dengan merdeka.com di pasar Depok, Sabtu (17/3).
Meski harga cabai naik, Tuginem tetap menjual buntilnya sekitar Rp 7.000 per bungkus. Dia menyiasatinya dengan mengurangi cabai ke dalam dagangannya. Pelanggannya pun tidak keberatan akan hal tersebut.
"Belum ada komentar sih, mungkin tahu kali kalau cabai sekarang lagi mahal," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya