Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hingga April 2017, 743 MW pembangkit telah beroperasi

Hingga April 2017, 743 MW pembangkit telah beroperasi pltu muara karang. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Hingga April 2017, sebanyak 743 Megawatt (MW) pembangkit telah beroperasi. Kapasitas pembangkit ini masuk dalam program 35.000 MW dan mayoritas berbahan bakar energi bersih.

Sedangkan pada tahap konstruksi telah tercapai sebesar 13.816 MW. Selain itu, sebesar 8.210 MW pembangkit listrik telah tanda tangan kontrak. Sementara, 5.845 MW dalam proses pengadaan dan 7.212 MW lainnya dalam tahap perencanaan.

"Pembangkit listrik program 35.000 MW yang telah beroperasi sebesar 743 MW, terdiri dari 37 proyek dan tersebar mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua. Sebanyak 30 proyek pembangkit menggunakan energi bersih, mulai dari gas bumi, surya, air hingga biogas. Hanya 7 proyek saja yang menggunakan diesel," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Sujatmiko dikutip Antara, Sabtu (6/5).

Dari 743 MW, di antaranya di pulau terluar dan daerah perbatasan, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur hingga Papua menggunakan pembangkit listrik dengan bahan bakar solar atau PLTD. PLTD dipilih karena dapat dibangun dengan cepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Sementara, pembangkit listrik lainnya telah menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik di Gorontalo contohnya, Gorontalo Peaker, dengan kapasitas 100 MW menggunakan bahan bakar gas bumi. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Gorontalo dengan kapasitas 2 MW juga telah beroperasi di sana.

Selain itu, di wilayah Sumatera, sebanyak 16 pembangkit baru yang tersebar mulai dari Provinsi Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Riau hingga Sumatera Utara, seluruh energi utama pembangkitnya bersumber dari gas bumi.

Mobile Power Plant (MPP) Paya Pasir di Sumatera Utara, dengan kapasitas 75 MW, pembangkit yang beroperasi penuh pada bulan Februari 2017 lalu menggunakan bahan bakar gas bumi.

Kemudian di Kabupaten Banyumas, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Logawa Baseh juga telah beroperasi secara komersial pada bulan Februari 2017 lalu.

Selanjutnya, di Pulau Kalimantan, terdapat 4 proyek Mobile Power Plant (MPP), yaitu MPP Pontianak 1 hingga 4 yang menyumbang 100 MW dan seluruhnya menggunakan gas bumi. MPP Pontianak 1 hingga 3 beroperasi penuh pada bulan Januari 2017. Sementara MPP Pontianak 4 telah lebih dulu beroperasi pada akhir tahun 2016.

Selain itu, MPP Lombok 1 dan 2 di Nusa Tenggara Barat juga menggunakan bahan bakar gas untuk energi pembangkitnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP