Hingga Maret 2017, PT PP raih kontrak baru senilai Rp 6,6 triliun

Merdeka.com - Hingga Maret 2017, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk berhasil memenangkan 12 proyek baru dengan nilai kontrak Rp 6,6 triliun atau 16 persen dari target kontrak baru di 2017. Pencapaian ini 37 persen lebih tinggi dibandingkan nilai kontrak baru perseroan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,8 triliun.
Perseroan menargetkan total kontrak baru sebesar Rp 40,6 triliun di 2017 atau 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian sebesar Rp 32,6 triliun di 2016. Kontribusi untuk proyek baru ditargetkan dari BUMN sebesar 49 persen disusul oleh Pemerintah sebesar 30 persen dan swasta sebesar 21 persen.
Kontrak baru di segmen EPC terdiri dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yaitu Bangkanai Tahap 2 sebesar 140 MW dan proyek Pembangkit Tenaga Bayu/Angin (Wind Farm) sebesar 72 MW.
"Dengan adanya duakontrak EPC ini, total kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik yang sedang dan telah dibangun oleh Perseroan mencapai 2.100 MW, termasuk yang sudah on grid sebesar 1.350 MW sampai dengan pertengahan Maret 2017. Perseroan berkomitmen untuk turut dalam pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik yang berbasis energi terbaharukan (renewable energy) di Indonesia," ujar Direktur Utama PT PP Tumiyana dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/3).
Dalam proyek Wind Farm Tolo I 72 MW di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Perseroan bekerja sama dengan Siemens dan Equis Group, pengembang independen dan investor energi terbaharukan yang terbesar di Asia dengan portofolio renewable energy sebesar 5.757 MW yang tersebar di kawasan Asia.
Di segmen konstruksi, perseroan telah memenangkan kontrak untuk konstruksi jalan tol Cimedang-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Tangerang-Merak (Ruas Tangerang Barat-Cikupa Paket 1). "Di samping itu, perseroan sendiri saat ini terlibat dalam pembangunan beberapa proyek jalan tol seperti Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, Depok-Antasari, Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, dan Manado-Bitung, yang pendanaannya sebagian diperoleh dari hasil penerbitan saham baru di bulan Desember 2016 lalu," katanya.
Perseroan juga telah memenangkan beberapa kontrak konstruksi Bangunan di antaranya Mesjid Agung Medan, Rusunawa DKI-Rusun Nagrag Tower 11-14, Conventional Hall PT Bukit Asam, Universitas Syiah Kuala Aceh dan Perumnas Tahap II Medan.
Sementara, PT PP Properti Tbk menargetkan pemasaran tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp 2,99 triliun di 2017. Sebagai catatan, PPRO berhasil mencapai pemasaran sebesar Rp 2,49 triliun di 2016.
"Produk-produk baru yang diandalkan oleh PPRO di tahun 2017 berasal dari beberapa lahan baru di Malang, Bandung, Cikarang dan Surabaya," jelasnya.
PPRO saat ini sedang menggarap 3 (tiga) proyek Super Blok, yaitu Grand Kamala Lagoon di Bekasi, Grand Sungkono Lagoon dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya. Selain itu, proyek-proyek Apartemen lainnya di Semarang, Depok, Bogor dan Pekan Baru.
Sementara itu, PT PP Urban menargetkan pembangunan untuk proyek residensial Masyarakat Berpenghasilan Rendah dapat dimulai di April 2017. "Proyek Serpong Urban Town ditargetkan mencapai 7.000 unit dengan pembangunan tower sebanyak 12 Tower. Penjualan dari proyek ini diproyeksikan dapat mencapai sampai dengan Rp 2,17 triliun," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya