HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN
meminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Akbar Himawan Buchari meminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
Permintaan itu didapat pasca BPP HIPMI menggelar Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) dengan teman-teman anggota dari 34 provinsi.
Usulan itu kemudian turut disampaikannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XVIII.
Akbar berharap BUMN bisa lebih erat menjalin sinergitas dengan sektor swasta.
Supaya kegiatan ekonomi yang ada tidak saling tumpang tindih antara perusahaan pelat merah dan swasta.
"Karena kami swasta jumlah yang korporasinya kecil pengusaha di HIPMI 70 UMKM, 30 persen korporasi. Jadi kalau kami disaingi oleh BUMN, maka kami enggak bisa survive," ujar Akbar di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/8/2023).
Merdeka.com
Oleh karenanya, BPP HIPMI bersepakat perlu adanya sinergitas antara BUMN dan swasta. Sehingga bisa saling berbagi porsi pekerjaan dan membuka sudut pandang ekonomi lebih luas.
Sebagai contoh, Akbar berkata, HIPMI sangat mendukung terlaksananya pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara. Selain itu, ia pun telah berbicara dengan Menteri Investasi/Kepala BPKM yang juga mantan Ketua Umum HIPMI, Bahlil Lahadalia agar swasta-swasta kecil diberi permodalan agar bisa tumbuh lebih besar.
"Ini permintaan dari teman teman, kami mohon diberi kemudahan akses permodalan. Ini sudah sekian lama kami sampaikan, ini beban saya karena menterinya dari HIPMI. Sudah kami sampaikan, teman-teman HIPMI di daerah perlu capital agar UMKM naik kelas," kata Akbar.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal BPP Hipmi Anggawira menyoroti berbagai aspek penting terkait isu ekonomi pada Pilpres 2024, salah satunya transformasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui digitalisasi.
"Negara yang maju memiliki banyak pengusaha, namun bukan hanya pengusaha mikro. UMKM harus memiliki kesempatan untuk naik kelas. Transformasi dan digitalisasi dapat menjadi kunci untuk percepatan transformasi UMKM, khususnya di sektor pertanian," kata Anggawira dalam diskusi Top Of Mind Isu Ekonomi Pada Pilpres 2024: Kalkulasi Pasangan Capres Cawapres Harapan Pengusaha, ditulis Selasa (29/8).
Anggawira juga mengapresiasi kepemimpinan Joko Widodo yang berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya melalui ekspor berbagai komoditas.
"Pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen diperlukan agar Indonesia bisa menjadi negara maju dan dapat menghindari middle-income trap. Strategi kolaborasi dan stabilitas kepemimpinan Jokowi patut diapresiasi karena stabilitas merupakan kunci bagi pertumbuhan positif," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com