Holding BUMN Infrastruktur Janji Tak Ambil Proyek di Bawah Rp 100 Miliar

Merdeka.com - Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan, tim Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Infrastruktur sepakat tidak boleh menggarap sebuah proyek dibawah Rp 100 miliar yang kerap jadi ladang garapan perusahaan daerah.
"Kalau mematikan usaha di daerah tidak. Karena sebelum Holding BUMN dibentuk, BUMN konstruksi tidak boleh mengambil proyek dibawah Rp 100 miliar. Enggak ada proyek APBD yang diambil yang porsinya lebih kecil," ujar dia di Jakarta, Kamis (15/11).
Dia melanjutkan, tim Holding BUMN Infrastruktur jika sudah terbentuk nantinya akan berprioritas terhadap proyek-proyek berskala besar yang penugasannya diberikan oleh pihak pemerintah.
"Biasanya bentuk penugasan ini besar, dimana swasta tidak tertarik. Tapi jangan salah, dibawah pengerjaan itu sub kontraktor yang bekerja di sana hampir semuanya swasta setempat. Kita tidak akan mematikan usaha daerah," tegasnya.
Malahan, lanjutnya, perusahaan pelat merah yang tergabung dalam Holding BUMN Infrastruktur akan coba membimbing kontraktor lokal agar kualitas proyek yang digarap dapat terjaga mutu serta kualitasnya.
"Bahkan, kita bakal membina kontraktor swasta yang bekerjasama sebagai mitra bisnis untuk meningkatkan kualitasnya, termasuk mutu juga menjadi suatu kesatuan. Supaya yang mereka hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan," pungkas dia.
Sebagai informasi, Holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan, dengan PT Hutama Karya (Persero) bertindak sebagai holding, dan didukung anggota holding yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero) dan PT Indra Karya (Persero).
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya