Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hyundai Mulai Bangun Pabrik USD 1,55 Miliar di Desember 2019

Hyundai Mulai Bangun Pabrik USD 1,55 Miliar di Desember 2019 Hyundai. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Hyundai Motor Company akan mulai membangun pabrik kendaraan bermotor senilai USD 1,55 miliar di Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Desember mendatang. Kesepakatan itu diungkapkan setelah Hyundai mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun pusat manufaktur pertama di kawasan ASEAN.

Penandatanganan nota kesepahaman dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung, serta Presiden dan CEO Hyundai Motor Company Wonhee Lee.

"Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia. Kami secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN," kata Chung dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (26/11).

Pabrik manufaktur seluas 77,6 hektare itu memiliki nilai investasi kurang lebih sebesar USD 1,55 miliar hingga tahun 2030, termasuk biaya operasional dan pengembangan produk.

Fasilitas manufaktur yang akan mulai dibangun pada Desember ini diharapkan bisa memulai produksi komersial pada paruh kedua tahun 2021, dengan kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit. Ada pun kapasitas penuh pabrik akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya.

Di pusat manufaktur itu, Hyundai berencana untuk memproduksi SUV kompak, MPV kompak, dan model sedan yang dirancang khusus untuk pelanggan di pasar Asia Tenggara. Selain itu, perusahaan juga akan menggabungkan fasilitas untuk stamping, pengelasan, pengecatan dan perakitan.

Selain kendaraan jadi, perusahaan juga berencana untuk mengekspor 59.000 unit kendaraan Completely Knocked Down (CKD) per tahun.

Perluas Pasar

Keputusan Hyundai Motor untuk melakukan investasi juga dimaksudkan untuk memastikan pertumbuhan di masa mendatang dengan menjajaki pasar-pasar baru di kawasan ASEAN di tengah perlambatan yang sedang berlangsung di pasar otomotif global.

Selain memasok pasar lokal Indonesia, produksi yang dihasilkan fasilitas tersebut akan ditujukan untuk pasar-pasar utama di kawasan ASEAN lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk mengekspor produknya ke Australia dan Timur Tengah.

Hyundai berharap bisa mendapatkan manfaat dari pemberlakuan tarif preferensial di pasar-pasar tersebut, yang berlaku untuk barang-barang yang berasal dari kawasan ini. Sebab, berdasarkan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin/ROO) dari perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA), barang dengan setidaknya 40 persen konten lokal ASEAN dapat dikenai pembebasan tarif.

Pabrik di Deltamas diklaim akan menjadi pusat untuk berbagai fasilitas pemasok lokal, di mana Hyundai berharap dapat turut berkontribusi pada pertumbuhan ekosistem suku cadang otomotif Indonesia dengan memberikan dukungan kepada mitra lokal dengan kemampuan dan sumber daya produksi internal.

Menciptakan Lapangan Kerja Baru

Dengan dibangunnya pabrik, diharapkan dapat menciptakan lebih dari 23.000 lapangan kerja baru baik secara langsung maupun tidak langsung di pabrik Indonesia ini dengan menggandeng pemasok mitra lokalnya. Hyundai Motor saat ini mengoperasikan pabrik di delapan negara termasuk Amerika Serikat, China dan India.

Penambahan pembangunan pabrik di Indonesia akan memperluas jaringan produksi global Hyundai, mengoptimalkan pasokan untuk dapat menjawab permintaan pelanggan dengan lebih baik di semua benua.

Indonesia sendiri, sebagai pasar mobil terbesar di kawasan ASEAN, telah mencatatkan penjualan sebesar 1,15 juta unit dalam penjualan tahunan tahun lalu dan dianggap sebagai pasar yang sangat potensial.

Negara-negara utama ASEAN termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura diperkirakan akan menciptakan pasar otomotif sekitar 4,49 juta unit pada 2026, dari sebelumnya 3,16 juta unit pada 2017.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Intip Dapur Produksi Mobil Hyundai di Cikarang, Nyaman Full AC dan Pakai Ratusan Robot Canggih
FOTO: Intip Dapur Produksi Mobil Hyundai di Cikarang, Nyaman Full AC dan Pakai Ratusan Robot Canggih

Guna mendorong kemajuan industri otomotif nasional, Hyundai membangun fasilitas produksi mobil di Cikarang, Bekasi.

Baca Selengkapnya
Hyundai Indonesia Mungkin Produksi Mobil Listrik Lebih Murah di 2024?
Hyundai Indonesia Mungkin Produksi Mobil Listrik Lebih Murah di 2024?

Pabrikan otomotif Hyundai sedang menunggu operasional pabrik baterai mobil listrik, bekerja sama dengan LG Energy, di kawasan industri Karawang.

Baca Selengkapnya
Khawatir Regulasi Mobil Listrik Berubah, Hyundai Minta Dua Hal Ini ke Presiden Jokowi
Khawatir Regulasi Mobil Listrik Berubah, Hyundai Minta Dua Hal Ini ke Presiden Jokowi

Hyundai merupakan pemain utama di segmen mobil listrik (EV) di Indonesia dengan memasarkan dan merakit model Ioniq 5 sejak tahun lalu. Ioniq 5 memimpin.

Baca Selengkapnya
Hyundai Bergegas di Pasar Mobil Listrik, Bangun Pabrik Baru Lagi Rp 23 Triliun!
Hyundai Bergegas di Pasar Mobil Listrik, Bangun Pabrik Baru Lagi Rp 23 Triliun!

Raksasa otomotif Korea, Hyundai Motor Company, mendirikan pabrik baru khusus mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Ulsan, Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Resmi, Hyundai Mulai Memproduksi Baterai Kendaraan Listrik di Karawang
Resmi, Hyundai Mulai Memproduksi Baterai Kendaraan Listrik di Karawang

Pabrik sel baterai EV di Karawang milik perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution resmi beroperasi. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal
Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal

Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.

Baca Selengkapnya
Target 600.000 Mobil Listrik, Luhut Yakin Bakal Pangkas Subsidi BBM
Target 600.000 Mobil Listrik, Luhut Yakin Bakal Pangkas Subsidi BBM

Luhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun

Baca Selengkapnya
Bocoran Kemenperin: Pabrik Sepeda Motor Listrik Bakal Dibangun di Karawang, Luas Lahannya 54 Hektare
Bocoran Kemenperin: Pabrik Sepeda Motor Listrik Bakal Dibangun di Karawang, Luas Lahannya 54 Hektare

Dia hanya mengatakan bahwa merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Target Produksi 600.000 Mobil Listrik, Luhut Yakin Bakal Pangkas Impor dan Subsidi BBM
Target Produksi 600.000 Mobil Listrik, Luhut Yakin Bakal Pangkas Impor dan Subsidi BBM

Luhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI

Capaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya

Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Hyundai Kurang Sreg Jika Mobil Hybrid Dapat Insentif Pemerintah
Hyundai Kurang Sreg Jika Mobil Hybrid Dapat Insentif Pemerintah

Pro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!

Baca Selengkapnya