Impor Pertamax dan elpiji meroket di 2017

Merdeka.com - Vice President Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina Daniel Purba memprediksi impor Pertamax di 2017 meningkat empat kali lipat jika dibandingkan 2015 silam. Impor Pertamax tahun ini diprediksi mencapai 36 juta barel.
Konsumsi Pertamax di 2015 tercatat hanya 8 juta barel dan kemudian naik jadi 25 juta barel di 2016 lalu.
"Pertamax tahun 2016 konsumsinya meningkat hampir 3 kali lipat dari 8 juta barel di 2015 menjadi 25 juta barel di 2016. Meningkat 4 kali lipat dibanding proyeksi impor 2017," ujar Daniel di Gedung Pertamina, Jakarta, Jumat (7/4).
Daniel menjelaskan, peningkatan permintaan Pertamax diakibatkan oleh menurunnya minat masyarakat untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Sementara itu, Pertamina memproyeksi impor Premium akan mengalami penurunan tahun 2017.
"Jadi memang impor Pertamax naik 11 juta barel dari 2016 ke 2017. Seimbang dengan penurunan impor Premium yang juga turun 11 juta barel," ungkapnya.
Selain itu, impor elpiji juga diprediksi akan naik menjadi 4,95 juta ton pada tahun 2017, di mana sebelumnya pada tahun 2016 impor elpiji sebesar 4,4 juta ton. Peningkatan tersebut didukung oleh konversi minyak tanah menjadi gas yang semakin meluas.
"Impor elpiji meningkat karena konversi minyak tanah ke gas sudah semakin meluas. Kemudian memang karena permintaan dari elpiji ini juga terus meningkat," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya