Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,01 Persen di Kuartal III-2019
Merdeka.com - Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2019 mencapai 5,01 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun diprediksi berada di 5,01 persen.
"Kemungkinan kuartal III (2019) tidak akan tumbuh lebih tinggi lagi. Saya rasa 5,01 persen itu sudah bagus ya, padahal prediksi orang 4,9 persen. Tapi saya rasa sih 5 persen, 5,01 persen sudah bagus. Karena saya lihat sampai akhir tahun pun sekitar 5,01 persen juga sih," ungkapnya, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (4/11).
Hal tersebut disebabkan tidak adanya faktor-faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2019. Terlebih lagi, adanya pergantian pemerintahan seperti Presiden dan Wakil Presiden, lalu pergantian menteri memerlukan penyesuaian.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
"Jadi mungkin pada kuartal IV nanti baru mulai ada pertumbuhan," imbuhnya.
Dia menjelaskan, pemerintah harus bisa membuat program yang lebih detail dan terarah. Dengan begitu rencana besar yang dipatok Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat berjalan efektif.
"Karena kalau tidak biasanya di level kebijakannya sudah bagus, tapi diimplementasinya yang terkadang sering bermasalah sehingga tidak cepat transmisinya kepada pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja APBN, yang secara tren bakal meroket di kuartal IV.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnya