Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef: Seleksi Pimpinan BUMN Ala Erick Thohir Pertaruhkan Perekonomian

Indef: Seleksi Pimpinan BUMN Ala Erick Thohir Pertaruhkan Perekonomian Erick Thohir. ©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai proses pemanggilan dan seleksi kontroversial satu atau dua tokoh untuk menjadi pimpinan BUMN yang dilakukan Erick Thohir dapat mempertaruhkan perekonomian Indonesia.

"Ini saya kira bukan sekadar masalah satu atau dua orang, tapi itu bisa mempertaruhkan perekonomian Indonesia," ujar Bhima dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (21/11).

Dia mengatakan bahwa dalam proses pemilihan direksi atau komisaris apalagi BUMN-BUMN kelas kakap baik terbuka maupun tidak terbuka di BUMN, harus ada standarisasi dan panitia seleksinya sehingga ini akan dipantau oleh investor berkaitan kerja sama dengan BUMN ke depannya dan banyak proyek-proyek yang sedang berjalan banyak didanai juga oleh investor domestik maupun asing.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau proses seleksi pimpinannya menimbulkan kontroversi, kemudian justru menimbulkan hal kontraproduktif, hal tersebut dapat mencederai nama dan citra Indonesia dan BUMN di mata internasional," tegasnya.

Bhima melihat saham beberapa BUMN dalam kondisi kurang baik, ini dapat menjadi salah satu indikasi investor melihat hal-hal kontroversial yang seharusnya tidak perlu. Namun terdapat masalah-masalah struktural seperti utang BUMN, tata kelola korporasinya, kemudian bagaimana membersihkan BUMN dari para oknum yang memanfaatkannya untuk melakukan korupsi dan rente-rente.

"Alangkah baiknya jika diskusi dan pembahasan tersebut mengarah ke sana, sehingga terus terjadi seperti sekarang yang rugi adalah Menteri BUMN itu sendiri karena akan semakin sulit untuk mendapatkan komitmen atau kepercayaan dari investor," katanya.

Investor Ragukan Proyek BUMN

Dikhawatirkan saat BUMN menerbitkan surat utang, maka banyak investor yang akan memandang skeptis. Investor juga nantinya akan meragukan megaproyek-megaproyek yang digarap BUMN.

Sebelumnya Erick Thohir memanggil mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Insinyur Geologi itu dikabarkan bakal menempati jabatan penting di salah satu BUMN strategis.

Tak lama berselang, Senin (18/11), Erick Thohir kembali memanggil salah satu tokoh nasional, yakni mantan petinggi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah.

Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa untuk mengelola aset sebesar Rp8.200 triliun itu, dirinya membutuhkan teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit

Dari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya
Tak Bosan, Erick Thohir Kembali Tagih Pembahasan RUU BUMN ke DPR
Tak Bosan, Erick Thohir Kembali Tagih Pembahasan RUU BUMN ke DPR

Erick bilang RUU ini akan berperan penting guna mengawal kerja perusahaan pelat merah.

Baca Selengkapnya
Bongkar Borok BUMN, Pernah Saling Gugat Hingga Proyek Berantakan
Bongkar Borok BUMN, Pernah Saling Gugat Hingga Proyek Berantakan

Sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan berbagai pembenahan.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Soal Bersih-Bersih BUMN: Masih Ada yang Bermasalah, Tunggu Tanggal Mainnya
Erick Thohir Soal Bersih-Bersih BUMN: Masih Ada yang Bermasalah, Tunggu Tanggal Mainnya

Erick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri
Erick Thohir Sentil 6 Perusahaan BUMN Kurang Informatif, Ada Inalum Hingga Asabri

Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Genjot Pendapatan BUMN: RI Belum Bisa Hanya Andalkan Pajak
Erick Thohir Genjot Pendapatan BUMN: RI Belum Bisa Hanya Andalkan Pajak

Erick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya
Laporkan Dugaan Korupsi Dana Pesiun, Erick Thohir: Tak Hanya Penjarakan Oknum Tapi Perbaikan Sistem
Laporkan Dugaan Korupsi Dana Pesiun, Erick Thohir: Tak Hanya Penjarakan Oknum Tapi Perbaikan Sistem

Erick mengaku sangat kecewa dengan yang terjadi di empat perusahaan BUMN terkait pengelola dana pensiun.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS

Erick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Thohir Bakal Pecat Komisaris BUMN yang Gabung Timses Capres dan Cawapres
Menteri Erick Thohir Bakal Pecat Komisaris BUMN yang Gabung Timses Capres dan Cawapres

Kalau ada komisaris BUMN yang bergabung dengan tim pemenangan harus mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Program AKHLAK Erick Thohir Dinilai Mampu Berantas Korupsi di Lingkungan BUMN
Program AKHLAK Erick Thohir Dinilai Mampu Berantas Korupsi di Lingkungan BUMN

Erick Thohir mempopulerkan program AKHLAK BUMN saat menjabat sebagai Menteri BUMN.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Telak! DPR Cecar Erick Suka Pilih
VIDEO: Telak! DPR Cecar Erick Suka Pilih "Orang Tak Jelas" Isi Jabatan Bos BUMN

Dia mengkritik Erick kerap merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan BUMN dengan orang yang tidak jelas

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bos RANS Dony Oskaria Jabat Wamen BUMN, PDIP di DPR Sebut Powernya Besar Dibanding Erick
VIDEO: Bos RANS Dony Oskaria Jabat Wamen BUMN, PDIP di DPR Sebut Powernya Besar Dibanding Erick

Terlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia

Baca Selengkapnya