Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inflasi September 0,22 persen, BI optimistis target 2016 terjaga

Inflasi September 0,22 persen, BI optimistis target 2016 terjaga Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai inflasi 2016 akan terjaga di kisaran target 4 persen plus minus 1 persen. Keyakinan ini timbul usai melihat pencapaian inflasi September sebesar 0,22 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan ini cukup terkendali dan sesuai dengan pola historisnya. "Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secarayear to date(ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 1,97 persen (ytd) dan 3,07 persen (yoy)," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/10).

Inflasi di bulan September, lanjutnya, bersumber dari komponenadministered prices (AP) dan komponen inti. Inflasi komponen AP tercatat sebesar 0,14 persen (mtm) atau secara tahunan mengalami deflasi sebesar 0,38 persen (yoy). Inflasi AP secara bulanan tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga rokok kretek filter, tarif listrik, rokok kretek, rokok putih, dan tarif air minum PAM.

Sementara itu, inflasi komponen inti tercatat sebesar0,33 persen (mtm) atau 3,21 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata inflasi historis pada September, sejalan dengan masih terbatasnya permintaan domestik, terkendalinya ekspektasi inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar Rupiah.

"Beberapa komoditas penyumbang inflasi inti adalah tarif pulsa ponsel, tarif sewa rumah, uang kuliah akademi/perguruan tinggi, mobil, nasi dengan lauk, dan tarif kontrak rumah," tuturnya.

Di sisi lain, kelompok volatile food (VF) tercatat mengalami deflasi sebesar 0,09 persen (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 6,51 persen (yoy). Deflasi tersebut terutama bersumber dari koreksi harga komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, wortel, cabai rawit, bayam, kangkung, dan kentang.

Dia menegaskan koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus dilakukan, khususnya mewaspadai tekanan inflasi VF akibat dampak fenomenaLa Nina. Koordinasi Pemerintah dan Bank Indonesia akan difokuskan pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP