INFOGRAFIS: Ironi Minyak Goreng, Masih Mahal dan Langka
Merdeka.com - Pemerintah memastikan masyarakat dapat minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau. Pemerintah memberikan subsidi minyak goreng sehingga harga jualnya menjadi Rp14.000 per liter. Program ini direalisasikan pada 19 Januari 2022 hingga 6 bulan ke depan. Selain itu, pemerintah memastikan stok minyak goreng tersedia.
Namun pada kenyataannya, harga minyak goreng masih mahal. Terutama di pasar tradisional. Rata-rata masih dijual dengan harga Rp20.000. Dari hasil sidak, tingginya harga minyak goreng terjadi lantaran pedagang masih menjual stok dengan harga lama.
Selain itu, distributor belum mengirimkan stok baru kepada para pedagang. Salah satu distributor berdalih sengaja 'menahan' minyak goreng untuk menghindari aksi borong warga. Pemerintah telah memperingatkan distributor agar tidak menahan stok minyak goreng.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana nasi goreng miskin dijual? Sebuah warung di wilayah Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjual menu nasi goreng yang unik.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana nasi goreng mudah ditemukan? Cara masak nasi goreng tentu sangat mudah dipelajari oleh siapa saja. Nasi goreng sendiri menjadi salah satu hidangan yang paling umum di Indonesia. Bahkan, kita bisa dengan mudah menemukan nasi goreng dijual di banyak tempat.
Tak hanya harga yang masih mahal, stok minyak goreng di sejumlah pasar tradisional dan minimarket seperti Indomaret dan Alfamart juga kosong. Ditemukan di berbagai daerah dan Jabodetabek.
"Penyebab kekosongan stok, dikarenakan terlambatnya pengiriman minyak goreng dari distributor dan tingginya antusias masyarakat untuk membeli minyak goreng, untuk mengendalikan, dibatasi pembelian sebanyak 1 liter," jelas Dir Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan
Pemerintah meyakini kelangkaan minyak goreng yang berlangsung beberapa waktu lalu karena dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng bukan karena adanya permainan kartel.
Tapi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) punya penilaian lain. Diduga ada kartel produk minyak goreng. Alasan adanya indikasi kartel terkait melonjaknya harga minyak goreng beberapa waktu lalu, dengan menyebut terdapat sinyal-sinyal praktik kartel. KPPU bergerak dengan memanggil perusahaan besar.
"Kita menemukan empat pemain besarnya. Nah, perusahaan-perusahaan tersebut mulai besok oleh KPPU akan dipanggil terkait indikasi kartel," kata Ketua KPPU, Ukay Karyadi, seperti dikutip dari Antara pada diskusi publik yang digelar Institut for Development of Economics and Finance (Indef) secara virtual, Kamis (3/2).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stok beras di sejumlah mini market, seperti Alfamart, Indomaret hingga Alfamidi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur langka.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaMahalnya harga minyak goreng dikarenakan masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaCukup menyita perhatian, belum lama ini beredar potret struk belanja yang dicetak pada era 90-an.
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaBulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca Selengkapnya