Ingin cair cepat, tambahan subsidi Solar diusul melalui dana cadangan devisa

Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan penambahan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Solar tidak menggunakan mekanisme Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan, salah satu pilihan mekanisme penambahan subsidi BBM adalah menggunakan cadangan devisa, hal ini dilakukan untuk menghindari penambahan subsidi Solar melalui APBN-P.
"Iya (cadangan devisa) salah satunya ya. kalau yang Kementerian Keuangan nanti mekanismenya seperti apa," kata Ego, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/5).
Menurut Ego, penambahan subsidi Solar sebaiknya tidak menggunakan mekanisme APBN-P untuk mempersingkat waktu. Sebab, jika melalui mekanisme APBN-P harus mendapat persetujuan DPR terlebih dahulu.
Penambahan subsidi Solar harus dilakukan dengan cepat untuk meringankan PT Pertamina (Persero) sebagai penyalur Solar bersubsidi. Saat ini, Pertamina menjual Solar subsidi dengan harga yang jauh lebih rendah dibanding harga pasar.
"Sudah bisa bayangin Pertamina, kan kita nggak pengen Pertamina colaps, memang DPR pengen Pertamina colaps? Nggak mau juga," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya